Kelas Literasi, Guru dan Siswa Tak Canggung Belajar Menulis Kreatif

Kelas Literasi, Guru dan Siswa Tak Canggung Belajar Menulis Kreatif

MALANG, Suara Muhammadiyah – Kelas literasi dalam acara Bengkel Menulis yang digelar di ruang multimedia SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Kabupaten Malang Selasa (9/5) siang diikuti secara antusias puluhan peserta. Tampak, sejumlah guru berbaur dengan puluhan pelajar cukup sibuk menuliskan naskah fiksi bertema bebas di atas selembar kertas kosong.

Selama mengikuti dan berproses menulis dalam kelas literasi ini, para guru bersama pelajar peserta tersebut tampak tak canggung belajar menuangkan ide dan imajinasi dalam tulisannya. Selanjutnya, tulisan fiksi para peserta ini diulas dan diapresiasi para fasilitator yang juga cerpenis dan penulis buku. Di tempat lain, di aula SMK setempat, puluhan peserta bengkel menulis jenjang SMA/MA/SMK melakukan hal serupa dipandu penulis buku fiksi/nonfiksi dari Mediaguru.

Sejumlah tulisan cerpen dan puisi akhirnya dihasilkan para peserta bengkel literasi yang merupakan pelajar dan guru dari beberapa sekolah di Kabupaten Malang ini. Tulisan mereka dibuat dalam kurun waktu 10-15 menit dengan ide spontan setelah mendapatkan teori singkat.

Hasilnya, sekitar 12 peserta mendapatkan hadiah buku novel, ontologi cerpen dan kumpulan puisi. Mereka adalah peserta yang dinilai memiliki tulisan terbaik saat itu. Buku-buku ini adalah karya novelis Aliya Nurlela dari Forum Aktif Menulis (FAM) Publishing dan Pradana Boy ZTF, MA PhD, kepala PSIF UMM yang juga menjadi narasumber dalam acara Pekan Literasi 2017; Seminar Pendidikan dan Bengkel Menulis hari itu.

Teguh Dewangga, penulis cerpen yang menjadi salah satu fasilitator bengkel menulis ini mengungkapkan, dalam waktu 10 menit, peserta diminta membuat sebuah paragraf yang menarik. Dan selanjutnya, dilakukan penilaianan berdasarkan sejauh mana paragraf pertama benar-benar bisa membuat penasaran kisah selanjutnya.

“Beberapa tulisan peserta sudah bagus, namun ada juga yang masih membuatnya dengan diksi indah, namun tidak membuat penasaran sama sekali,” katanya.

Sementara itu, penulis Khoen Eka Anthy meminta peserta membuat tulisan jenis puisi, kolom, dan cerpen. Menurutnya, siswa SMA yang mengikuti kegiatan bengkel menulis tersebut sudah memiliki kemampuan menulis yang cukup baik.

“Meskipun waktu yang diberikan terbatas, namun karya mereka rata-rata cukup bagus. Kelemahan mereka pada ejaan dan kosakata. Untuk ejaan, misalnya pada penulisan judul. Kata-kata yang digunakan cenderung masih umum.

Nurul Faiza, siswi kelas XI SMK Mutu Gondanglegi juga mengaku cukup menikmati kegiatan meski berlangsung hampir seharian. Ia mengatakan, setelah melalui momen kegiatan bengkel menulis ini, ia langsung merasa terlecut kembali semangat menulisnya.

Acara Pekan Litetasi 2017 yang diikuti sekitar 100 peserta ini sendiri diselenggarakan Media Cendekia yang bekerja sama dengan PSIF UMM. Selain menggelar seminar pendidikan dan bengkel menulis, Media Cendekia juga menggelar sayembara dan apresiasi penulisan fiksi pelajar.(amin).

Exit mobile version