Umat Islam Diminta Instropeksi

Umat Islam Diminta Instropeksi

BANJARNEGARA, Suara Muhammadiyah – Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsudin,  mengkritik keras umat Islam, terutama warga Muhammadiyah berkait dengan kondisi kekinian umat Islam di Indonesia.  Menurutnya,  ada yang tidak pas dengan kondisi umat Islam kini. Sebab,  meski umat Islam merupakan umat mayoritas namun dengan mudahnya dihinakan dan dinistakan. Hal tersebut, kata Din, dikarenakan umat Islam sebagai mayoritas belum menampilkan perannya.

“Umat Islam sebagai mayoritas belum menampilkan perannya, sehingga mudah dilecehkan” kata Din, Kamis (11/05) di hadapan ribuan warga Muhammadiyah di Danaraja, Mandiraja, Banjarnegara.

Indikasi lemahnya posisi umat Islam di Indonesia dapat dilihat pada berbagai ujian dan cobaan yang tengah dialami akhir-akhir ini. Karena itu, kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini,  umat Islam khususnya warga Muhammadiyah perlu melakukan instropeksi diri.

“Dalam situasi seperti ini umat Islam perlu bermuhasabah atau instropeksi diri. Mencari solusi untuk menampilkan kembali peran umat Islam di Indonesia” katanya.

Jalan keluar atas masalah ini,  kata Din,  umat Islam harus bangkit. Umat Islam, tidak bisa tidak harus memajukan diri. Jumlah yang mayoritas harus diimbangi dengan peningkatan kualitas diri.

“Jika itu bisa diwujudkan maka tidak seorangpun yang berani melecehkan Islam” katanya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), M Sobri mengatakan kegiatan pengajian jelang Ramadhan tersebut dilaksanakan berbarengan dengan sejumlah agenda persyarikatan lainnya. Selain pengajian dilaksanakan launching pembangunan RS PKU Muhammadiyah Banjarnegara, penanda tanganan MoU Majlis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dengan Dinas Ketahanan Pangan [DKP) tentang jihad penguatan pangan lokal, Launching produk tepung ketela “Mocafmu”, pembentukan Konsorsium Ekonomi Kerakyatan, pelantikan Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah dan pelantikan pimpinan Kwartir Daerah Hizbul wathan Banjarnegara.

“Agenda berjimbun disatukan dalam satu kegiatan agar hari bermuhammadiyah makin marak” katanya.

Pada kesempatan ini juga ditampilkan berbagai olah kreasi seni budaya warga Muhammadiyah di panggung kesenian. Tak lupa penampilan pendekar muda Tapak Suci yang telah meraih prestasi si berbagai event kejuaraan si tingkat propinsi dan nasional.

Pengajian yang dihadiri warga Muhammadiyah dari seluruh Cabang dan Ranting di Banjarnegara ini, kata Sobri, juga ditandai dengan penyerahan 34 sertifikat tanah milik pimpinan Muhammadiyah dan warga kepada panitia pembangunan RS PKU Muhammadiyah. Sertifikat tersebut dipinjamkan kepada Panitia untuk digunakan sebagai agunan pencairan dana di Bank Syariah sebagai modal pembangunan RS PKU Muhammadiyah Banjarnegara.

“Jangka waktu peminjaman 7 – 12 Bulan” katanya.

Rencana anggaran pembangunan Rp 20 M. Targetnya, tahun 2018 sudah operasional.

“Bismillah. Optimis selesai dan pungkas sesuai rencana” katanya. (Eko br/ketua Majelis Pustaka Informasi PDM Banjarnegara)

Exit mobile version