TAIPEI, Suara Muhammadiyah- Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Taiwan pada Ahad (14/5) mengadakan Pelantikan Pengurus Baru PCIA Taiwan bertempat di Aula Taipei Medical University.
Ketua PCIA Taiwan terpilih Lilis Setyowati, merupakan mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Timur Tengah. Lilis merupakan aktivis ‘Aisiyah dari Malang, Jawa Timur, yang sekarang menjadi dosen keperawatan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia saat ini tengah mengambil gelar master di Taipei Medical University.
Dalam sambutannya Lilis berpesan agar para anggota PCIA Taiwan untuk terus bersemangat dalam bekerja dan berdakwah. “Marilah kita bersama-sama memajukan persyarikatan ini di Taiwan, jadikan organisasi ‘Aisyiyah ini sebagai ladang dakwah kita bersama,” ajak Lilis.
Turut hadir dalam pelantikan tersebut Siswadi T Subero yang merupakan Wakil Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei. Dalam sambutannya Siswadi berharap kehadiran organisasi-organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah di Taiwan telah menjadi mitra pemerintah untuk mengurai banyak masalah buruh migran di Taiwan.
Siswadi menyebutkan saat ini terdapat 251 ribu buruh migran legal di Taiwan, dan sekitar 25 ribu buruh migran Indonesia yang ilegal berada di Taiwan. “Masalah utama yang dihadapi selain jumlah buruh ilegal yang semakin bertambah, juga mulai banyaknya buruh migran Indonesia yang terlibat dalam narkoba, baik sebagai pengguna maupun pengedar,” ungkap Siswadi.
Selain itu, lanjut Siswadi banyak TKI illegal yang terlibat dalam prostitusi, dan kerap antar TKI tawuran. Hal tersebut menurut Siswandi yang mencoreng citra dan nama baik Indonesia.
Sehingga, dengan adanya organisasi-organisasi keagamaan seperti ‘Aisyiyah di Taiwan, diharapkan dapat menurunkan tingkat kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh TKI di Taiwan.
Sementara Tri Hastuti, Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pelantikan tersebut merupakan kado bagi ‘Aisiyah yang telah masuk usia 1 abad pada 19 Mei 2017 yang akan datang.
Tri berharap PCIA Taiwan dapat berkontribusi dalam pemberdayaan buruh migran, dan bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan.
“PCIA Taiwan harus mampu mempromosikan Islam yang damai, dan juga memberi kemaslahatan pada masyarakat luas,” ucap Tri.
Selain itu, Tri juga berharap agar PCIA Taiwan dapat lebih berkontribusi dalam membangun kebhinekaan dan solidaritas dalam memperkokoh NKRI.
Terdapat berbagai program yang telah dicanangkan PCIM dan PCIA Taiwan, diantaranya pendampingan literasi Al-Quran, melakukan pendidikan bagi buruh migran Indonesia, mengadakan program-program pengembangan ekonomi dan soft skill pada buruh migran, megadakan bazar dan juga layanan kesehatan melalui klinik all in one.
Turut hadir dalam pelantikan tersebut seluruh pengurus PCIM dan PCIA Taiwan, perwakilan PCINU, dan juga forum silaturahim Muslim Indonesia di Taiwan.
Sekedar diketahui PCIA Taiwan ini merupakan PCIA ke empat yang di bina langsung oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Sebanyak 34 lebih pengurus PCIA Taiwan separuhnya merupakan buruh migran Indonesia dan juga mahasiswa Indonesia yang kuliah di Taiwan (Adam).