PURWOREJO, Suara Muhammadiyah- Science Club “Ibnu Sina” Sekolah Inovatif SMP Muhammadiyah Jono Bayan bersama Mahasiswa Peternakan Universitas Muhammadiyah Purworejo dalam rangka mengasah keterampilan proses siswa terutama dalam mengolah kotoran ternak dan beberapa bahan lainnya menjadi kompos yang berguna untuk pupuk organik tanaman.
Mengambil tempat di Aula Sekolah, rangkaian kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dan beberapa guru pembimbing. Rangkaian pelatihan ini diawali dengan pengarahan awal dari pembimbing science club serta dilanjutkan dengan agenda pemaparan materi dari perwakilan mahasiswa peternakan terkait teori dan dasar pelatihan.
“Agenda pelatihan ini merupakan rangkaian pelaksanaan program sekolah dengan Innovative Corp yang pada waktu lalu telah di-launching. Dan kali ini merupakan kegiatan kedua yaitu pengelolaan kompos yang berasal dari kotoran ternak dan bahan lainnya,” ujar Akhmad Maulidin Pembimbing Science Club Ibnu Sina Sekolah Inovatif SMP Muhammadiyah Jono Bayan.
Ia menerangkan bahwa siswa diberi kesempatan untuk belajar langsung membuat kompos ini bersama mahasiswa peternakan UMP. Selain itu kegiatan semacam ini menjadi salah satu kegiatan pembelajaran di luar kelas yang telah diprogramkan.
Selain pengelolaan kompos kali imerupakan program sekolah dalam tajuk Innovative Corp dengan rincian program yaitu Berkebun Jamur, Bertanam Hidroponik, Lantabur Innovative, Bimbingan Belajar, Taman Baca dan lainnya yang hingga saat ini baru dilaksanakan 2 program dengan Berkebun Jamur.
“Program sekolah ini, kami ikut serta kolaborasikan dengan program pengabdian Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang mana merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa sem.6 untuk mengadakan pengabdian di Amal Usaha Muhammadiyah. Sehingga harapannya dapat memberikan manfaat bagi warga Amal Usaha Muhammadiyah dan sekitarnya ini,” ungkap Age Maulana Koordinator Mahasiswa Peternakan UM Purworejo.
Pemaparan teori secara lengkap dijabarkan oleh perwakilan mahasiswa mulai dari definisi, jenis-jenis kompos, bahan-banah yang dibutuhkan, peralatannya dan langkah-langkah cara pembuatannya masing-masing jenis serta tanya jawab. Kemudian dilanjutkan dengan forum grup dengan pendamping mahasiswa dan diteruskan dengan praktek.
Seluruh olahan kompos yang dihasilkan dimasukkan dalam karung dan disimpan tertutup terhindar dari sinar matahari dan air hujan hingga proses yang dibantu dengan bakteri pembusuk terjadi secara sempurna.
“Pelatihan ini direncanakan sebagai langkah mengasah keterampilan proses siswa terutama dalam pmebuatan kompos dari kotoran ternak. Sehingga diharapkan keterampilan yang didapatkan mampu diaplikasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-harinya kemudian hari,” pungkas Suharti, Kepala Sekolah.
Agenda lanjutan akan dilaksanakan 2 pekan kemudian pada 24 Mei 2017 menunggu proses pembuatan kompos berjalan sempurna yang akan dilanjutkan dengan pengaplikasian pupuk tersebut dalam program bertanam “Go Green School” yang akan diisi dengan tanaman sayuran dan bunga-bunga. Dengan harapan guna menambah keindahan dan keteduhan lingkungan sekitar sekolah dan bermanfaat menambah gizi warga sekolah (akhmad Musdani).