PEKANBARU, Suara Muhammadiyah- Dalam rangka mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi, Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) dan Pemerintah Kabupaten Siak melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU pada Ahad (14/5) di Aula Umri Kampus 1 Jalan KH Ahmad Dahlan No 88 Pekanbaru. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor Umri, Mubarak, dan Bupati Siak, Syamsuar dalam rangkaian pembekalan Kuliah Kerja Nyaata (KKN) PPM 2017.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Rektor Umri, Mubarak didampingi Wakil Rektor Baharudin, Ketua Panitia KKN Doni Winarso, Sekretaris LPPM Israwati Harahap, dan puluhan dosen pembimbing.
Adapun beberapa aspek yang disinergikan meliputi pendidikan, pengabdian masyarakat, konsultasi, serta pengembangan pariwisata dan budaya. Sebagai tindaklanjut MoU tersebut, pada 10 Juli mendatang Umri akan menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan KKN di beberapa Kecamatan di Kabupaten Siak.
Rektor Umri, Mubarak mengatakan bahwa diharapkan dengan adanya MoU ini dalam jangka waktu yang panjang akan dapat berjalan dengan baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak. Ia juga berpesan kepada semua peserta KKN agar dapat menyesuaikan diri dan bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Siak Syamsuar menyampaikan materi pembekalan KKN kepada 500 orang Mahasiswa. Hal ini dilakukan sebagai persiapan bagi mahasiswa sehingga benar-benar siap terjun di tengah masyarakat pada lokasi yang telah ditentukan. Ia juga menyambut baik adanya MoU ini. Hal ini ditandai dengan kesiapan pihaknya dalam mendukung dan menyediakan fasilitas pendukung berupa posko dan layanan informasi yang dibutuhkann sehingga mahasiswa yang datang dapat memberikan pencerahan dan motivasi bagi mayarakat untuk lebih maju.
“Kami berterimakasih atas kepercayaan memilih Siak sebagai tempat pelaksanaan KKN Umri tahun ini. Memang di Siak sendiri kerap dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan KKN ini. Tak hanya universitas yang ada di Riau aja, di luar itu juga seperti UGM, Koas Kedokteran Sumatera dan Jawa juga melaksanakan kegiatan di Siak. Kami mengharapkan peserta KKN nantinya juga dapat berkunjung ke objek wisata yang ada di Siak,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris LPPM UMRI, Israwati Harahap menyampaikan bahwa program KKN PPM ini merupakan program tahunan sebagai bagian dari syarat untuk menyelesaikan proses akademik. Adapun penentuan lokasi KKN di Kabupaten Siak dipilih karena adanya kesesuaian antara program pemerintah setempat dengan Umri.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa salah satu program yang diusung peserta KKN di Kabupaen Siak yakni mewujudkan keluarga sakinah dengan melakukan pembinaan keagamaan dan ekonomi kreatif bagi masyarakat.
Ketua Panitia, Doni Winarso menambahkan, dipilihnya Kabupaten Siak sebagai lokasi pelaksanaan KKN melalui proses panjang yang dimulai dengan survey lokasi di beberapa kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Riau.
“Hal ini dikarenakan bahwa kami merasa memiliki kedekatan secara emosional dengan Kabupaten Siak, dan juga dikarenakan program kerja Kabupaten Siak dapat diselaraskan dengan kegiatan KKN PPM UMRI angkatan ke 7,” ujarnya.
Dilaporkan Doni bahwa jumlah peserta KKN PPM UMRI angkatan ke 7 yaitu sebanyak 508 orang yang terbagi dalam 40 kelompok yang terdiri atas 20 kelompok ditempatkan di Kota Pekanbaru dan 20 kelompok lagi di Kabupaten Siak yang tersebar di 9 kecamatan seperti Sungai Apit, Sabak Auh, Bunga Raya, Siak, Mempura, Dayang, Lubuk Dalam, Koto Gasib, dan Tualang.
“Menariknya, diakhir sebelum penarikan mahasiswa KKN nantinya kami berencana akan mengadakan kegiatan seminar hasil kegiatan yang telah dilaksanakan selama KKN. Selain itu juga akan dipilih kelompok yang terbaik. Kami berharap bapak bupati berkenan memberikan Bupati Siak Award untuk KKN UMRI terbaik versi Pemkab Siak,” tandasnya.