Kembalikan Fungsi Masjid, Warga Muhammadiyah Cawas Ikuti Diklat Pengelolaan Masjid

Kembalikan Fungsi Masjid, Warga Muhammadiyah Cawas Ikuti Diklat Pengelolaan Masjid

KLATEN, Suara Muhammadiyah- Sebanyak 80 warga Muhammadiyah yang terdiri atas Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan takmir Masjid se-Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) Manajemen Pengelolaan Masjid pada Ahad (14/5). Kegiatan yang digelar di SD IT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas ini diadakan dalam rangka mengembalikan fungsi masjid seperti pada zaman Rasulullah Muhammad SAW.

Ketua Panitia Penyelenggara, Sholikhin menyampaikan bahwa pada umumnya, selama ini takmir masjid tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana tata cara mengelola masjid dengan sebaik-baiknya. Menurutnya, pada umumnya takmir masjid akan merasa bangga jika masjid tersebut memiliki banyaknya kas meskipun kas tersebut hanya disimpan dan tidak menjalankan amanat bagi orang yang menginfakkan harta bendanya. Berangkat dari hal tersebut, kegiatan diklat ini diharapkan agar takmir masjid nantinya dapat mengelola masjid sesuai dengan kondisi yang idealnya.

“Seringkali takmir masjid tidak memiliki data yang akurat tentang warganya baik yang rajin beribadah 5 waktu secara rutin, berapa jumlah warga masjid tersebut yang tidak sholat, apa sebab tidak sholat, dll. Oleh karena itu, dengan diklat ini nantinya ilmu yang didapat semoga diamalkan,” ujarnya.

Sementara itu, Trainer yang juga merupakan Takmir Masjid Jogokaryan Yogyakarta, Suharyanto dalam pemaparannya menjelaskan bahwa pengelola masjid atau takmir, hendaknya harus memiliki database meliputi inventaris barang, inventaris jamaah, serta inventaris dan peta warga yang belum menjalankan sholat. Ia juga mencontohkan keberhasilan Masjid Jogokaryan dalam menggerakan warganya untuk berkontribusi dalam melakukan pembangunan dan renovasi masjid.

“Takmir harus memiliki data sebab musabab warga setempat mengapa tidak atau belum sholat berjamaah di masjid. Takmir juga harus memiliki jamaah yang kaya, jamaah yang miskin, sehingga suatu saat apabila ada pembagian, takmir tinggal membagi saja karena telah memiliki datanya. Jika di Masjid Jokokaryan, saldo keungan selalu nol rupiah. Hal ini memberikan semangat bagi aghniya’ untuk bershodaqoh kembali,” jelasnya.

Ketua Majelis Tabligh PDM Klaten, Jazuli Fadlil menambahkan, memakmurkan masjid merupakan bagian dari dakwah. Dalam makalahnya yang berjudul” Istiqomah Di Medan Dakwah Bertmpu Pada Masjid” dijelaskan bahwa dakwah merupakan pekerjaan terbaik dengan orientasi mempersiapkan mempersiapkan diri dalam berdakwah, melaksanakan dakwah dan keberhasilan berdakwah, serta memakmurkan masjid bagi orang yang bertaqwa.

“Selain itu, bahwa masjid adalah tempat memupuk dan meningkatkan keimanan dalam meraih kemenangan dan kejayaan,” tandasnya (Paimin JS).

Exit mobile version