BEIJING, Suara Muhammadiyah-Din Syamsuddin sebagai Presiden Konferensi Asia Agama-Agama untuk Perdamaian (Asian Conference of Religions for Peace, atau ACRP) memimpin Delegasi Tokoh Lintas Agama se Asia menemui tokoh China, Mr. Yu Zhengsheng, Chairman of China’s Political Consultative Conference (CPPCC), di kantornya di Beijing, Jumat (19/5).
Mr. Zhengsheng merupakan ‘tokoh keempat yang paling berpengaruh di Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dalam pertemuan itu, delegasi terdiri 12 tokoh itu, datang mewakili 70 tokoh berbagai agama yang sedang bersidang di Beijing. Mereka bergabung dalam ACRP, sebuah gerakan keagamaan untuk perdamaian yang memiliki cabang di 22 negara Asia.
Kepada Mr Zhengsheng, Din Syamsuddin selaku Presiden ACRP, menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah RRT atas dukungannya kepada ACRP dan kepada agama-agama di RTT seperti Buddha, Islam, Kristen, dan Taoisme, yang mengalami perkembangan signifikan. Hal demikian penting, lanjut Din, karena Asia Timur dewasa ini tumbuh berkembang sebagai kawasan pertumbuhan.
Pusat gravitas ekonomi dunia tengah bergeser ke Asia Timur membawa konsekwensi-konsekwensi seperti seperti pertumbuhan ekonomi selainnya munculnya masyarakat sekuler, materialistik, dan individualistik. “Oleh karena itu, agama-agama harus tampil dengan misi profetik, yakni mendorong dan mengarahkan perubahan ke arah yang positif,” tuturnya.
Khusus tentang kebangkitan China, Din Syamsuddin mengharapkan kebangkitan itu terjadi dalam wawaaan regional Asia Timur, dan membawa manfaat bagi negara-negara di kawasan. Dalam hal ini Visi One Belt One Road, menurut Din, diharapkan terrealisasi secara luas, yakni bukan hanya untuk kepentingan RRT, tapi untuk kemaslahatan kawasan bahkan dunia secara keseluruhan.
Mr. Zhengsheng memberi tanggapan positif terhadap pernyataan Din Syamsuddin, dan memastikan bahwa RRT tidak berpretensi untuk menguasasi dan memimpin dunia, tapi untuk bangkit dan maju bersama.
Sidang ACRP berlangsung di Beijing 20-21 Mei di Beijing Friendship Hotel, dibuka oleh Presiden ACRP Din Syamsuddin, yang dalam keberadaannya di Beijing, menyempat bertemu pimpinan China Islamic Association (CIA). Kepada CIA Din Syamsuddin memberi 4 beasiswa kepada remaja Muslim RRT untuk belajar di Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Sumbawa, NTB. (mds/ed:Ribas)