YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Peran Muhammadiyah dalam menyelaraskan kehidupan berbangsa begitu benting. Di tengah kemelut bangsa, integritas dan produktifitas menjadi hal berharga yang harus dipertahankan dan terus dipupuk.
“Indonesia tidak kekurangan orang pintar. Tapi Indonesia kekurangan orang yang berintegritas. Itu yang kita rasakan hari ini. Oleh karenanya, yang dibutuhkan negeri ini adalah integritas,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam Seminar Kebangsaan yang digelar di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Kamis (25/5).
Kegiatan bertajuk “Peran Pemuda dalam Merawat Kebangsaan” ini diikuti oleh seluruh organisasi otonom Muhammadiyah di Kabupaten Sleman. Tampil sebagai narasumber di antaranya yaitu Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini.
Disampaikan Dahnil bahwa memasuki era digital seperti sekarang perlunya menyuarakan integritas di ruang ramai agar mampu mengajak dan mensyiarkan kepada banyak orang. Ia juga menuturkan bahwa hal tersebut sudah digalakkan oleh Pemuda Muhammadiyah dalam nalar baru gerakan Pemuda Muhammadiyah yang dicanangkan dalam Tanwir Pemuda Muhammadiyah.
“Saya memahami integritas ini dengan cara yang sangat sederhana. Jadi, substansi dari Islam yang baik adalah akhlak yang baik. Oleh karenanya, integritas perlu dibawa ke ruang ramai. Maka, kader-kader Muhammadiyah harus menguasai literasi mendia dengan lebih baik. Karena itu bisa mendorong kita semua untuk melakukan syiar dakwah untuk mengkampanyekan nilai-nilai kebaikan semasif mungkin,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Umum PPNA Diyah Puspitarini menekankan perlunya merawat Muhammadiyah. Mengutip teologi Al Asr, Diyah memaparkan lima hal yang sudah dikedepankan oleh Kyai Ahmad Dahlan. Menurutnya, memasuki abad kedua perjuangan Muhammadiyah dan Aisyiyah, sudah saatnya warga Muhammadiyah menuntaskan semua persoalan dan cita-cita Muhammadiyah.
“Ketika kita tidak merawat Muhammadiyah, Muhammadiyah bisa tidak eksis di tengah carut marut bangsa ini. Tapi jika kita merawat dengan berbahagia dan menggembirakan, InsyaAllah akan terus berkembang. Untuk itu mari mulai bersama-sama seluruh ortom bangkit kembali, ” tandasnya (Yusri).