YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah— Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyikapi beragam tantangan dakwah dengan menyelenggarakan kegiatan pelatihan dai. Hal ini dimaksudkan agar mereka mampu berdakwah dengan baik dan memberikan pencerahan bagi umat.
Kebutuhan da’i dalam masyarakat dirasa masih sangat kurang. Keadaan dan kondisi lingkungan masyarakat yang sudah mulai tercemar, bersaing dengan pola hidup dan perilaku dunia modern yang cenderung individual, munculnya gerakan sekulerisme, pluralisme dan liberalisme (sipilis) dikalangan mahasiswa, dan berbagai permasalahan yang ada merupakan tantangan dakwah.
Pelatihan yang bertajuk ‘Menjadi Pendakwah yang Siap Bersaing di Era Global’ ini diiringi dengan Pelatihan Pembelajaran Agama oleh Tri Lasanto, salah satu pengasuh Pondok Pesantren di Yogyakarta dan Pembacaan Surat Keputusan Penmbentukan Pengurus Kafilah Ahmad Dahlan (KAFADA) FAI UAD Yogyakarta oleh Gubernur BEM FAI UAD Yogyakarta, Diyan Faturahman.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Wakil Dekan FAI UAD, Dr Rika Astari, SS MA dan Ketua Thai Assalam Students Indonesia, Mr. Sufyan Wansani yang juga merupakan Mahasiswa asal Thailand yang mengenyam pendidikan di FAI UAD.
Dalam sambutannya, Rika menyampaikan keunggulan kuliah di UAD dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya. Bahwa, lulusan UAD sudah siap berdakwah. “Kuliah di UAD itu harus mampu berdakwah di masyarakat. Berdakwah itu tidak ada istilah pensiun, kecuali jika telah sampai ajalnya,” kata Rika, “Tidak seperti pegawai negeri yang memiliki masa pensiun,” lanjut Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab UAD itu. Ia juga menceritakan keadaan muslim di Fatoni, Thailand. Dimana, disana umat muslim merupakan umat minoritas. “Guru dan da’i sangat diharapkan disana,” ungkap Rika.
Sementara itu, Mr. Sufyan Wansani, menyampaikan keinginanya kepada Gubernur BEM FAI untuk membuat kerjasama. Ia berharap kedepan ada kegiatan semacam seminar yang membahas terkait kondisi masyarakat Muslim di Thailand maupun di Indonesia.
Adapun, Pelatihan Dakwah yang berlangsung di Ruang Sidang Kampus 1 UAD ini disampaikan oleh Talqis Nurdianto Lc MA, Kepala Prodi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (25/5).
Esensi dakwah itu, kata Talqis meliputi amar bi al-ma’ruf (menyuruh kepada kebaikan), nahyi ‘an al-munkar (mencegah kemungkaran), dan tu’minuna billaah (beriman kepada Allah). Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Dakwah Islam adalah seruan untuk berfikir, berdebat dan berargumen dengan kebenaran, bukan indoktrinaasi dan dogmatis, tujuan dapat tercapai tanpa paksaan, universal yakni disampaikan kepada semua umat manusia. Dakwah juga merupakan tugas mulia yang mesti dilaksanakan dengan kesungguhan dan kontinyu. (Mas DF)