Dampak Selalu Mengikuti Kemauan Anak

Dampak Selalu Mengikuti Kemauan Anak

Pertanyaan:

Bu, Saya memiliki sepupu yang seringkali saya lihat dia terlalu mengalah kepada anaknya.  Umur anaknya remaja sebaya dengan anak saya.  Anaknya tersebut sering minta dibelikan barang-barang yang menurut saya untuk usia remaja terlalu mahal.  Berbagai fasilitas diberikan kepada anaknya sampai sepupu saya ini harus berhutang sana-sini demi memenuhi keinginan si anak.  Jika saya tegur, sepupu saya beralasan karena dia hanya diberi oleh Allah satu orang anak, dia merasa dia harus bersyukur dengan cara  mewujudkan semua keinginan anaknya tersebut.  Yang ingin saya tanyakan, apa dampak yang mungkin timbul kepada anak jika kejadian ini terus berlanjut?  Terimakasih Bu

Rita, Jogja

Jawaban:

Terimakasih Bu Rita atas pertanyaannya.

Manusia di setiap tahapan umurnya mulai dari anak, remaja hingga dewasa, memiliki kelompok teman sebayanya sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah peer group.  Namun berbeda dengan orang dewasa maupun anak-anak, peer group dalam lingkup remaja memiliki daya tarik yang sangat besar bagi remaja itu sendiri.  Bahkan karena sangat besarnya pengaruh peer group dalam diri seorang remaja, peran orang tua pun terkalahkan.  Umumnya remaja lebih cenderung mengikuti permintaan peer group dibandingkan permintaan orang tua.

Dalam kasus Bu Rita ini, bisa dilihat seperti apa pergaulan anaknya di sekolah.  Apakah anaknya tersebut memang berada di lingkungan di mana level sosial ekonominya diatas kemampuan orang tuanya.  Jika iya, maka tidaklah heran anak meminta berbagai macam permintaan kepada ayah ibunya.

Namun, sebagai orang tua, kita harus bisa memilah mana yang baik dan buruk kepada anak.  Jangan dijadikan alasan karena anak tunggal maka harus diwujudkan semua permintaannya.  Memberikan kasih sayang bukan dengan cara mewujudkan semua permintaan anak.

Anak yang terlalu diberi “kasih sayang” berlebihan oleh orang tua, di masa depannya anak akan menjadi impulsif, manja, tidak patuh, kurang mandiri dan kurang matang secara sosial.

Saran saya, coba bicarakan hal ini dengan ayah dan ibu dari si anak, diskusikan bahwa pola asuh yang dberikan akan menghasilkan pribadi anak yang kurang baik.  Jika tidak berhasil orang tua diminta untuk berkonsultasi langsung ke psikolog.

Sekian penjelasan saya, semoga dapat membantu.

_________________________________________________

Annisa Warastri., S.Psi., M.Psi., Psikolog
(Dosen Prodi Psikologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta)

Exit mobile version