KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah – Rangkaian kegiatan menyongsong Milad ke-100 Aisyiyah oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Karanganyar mencapai puncaknya. Ahad (28/05) Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Kantor Pimpinan Daeah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar dihelat pengajian akbar dalam rangka Milad ke-100 Aisyiyah, dengan menghadirkan Bupati Karanganyar Drs H Juliyatmono MM, sebagai pembicara. Pengajian akbar mengangkat tema “ Aisyiyah Awal Abad Kedua, Memuliakan Martabat Umat, Berkiprah Memajukan Bangsa” yang dilaksanakan pada puasa ramadhan hari ke-2 ini panitia pelaksana membagikan hadiah hadir / door prize yang diundi kepada jama’ah yang hadir.
Ketua panitia Hj Sunarmi MPd, dalam laporan kegiatan menyampaikan selain pengajian akbar sebagai puncak kegiatan menyongsong Milad ke-100 Aisyiyah pihkanya telah melaksanakan berbagai macam kegiatan pentas maupun yang bersifat perlombaan. “Sejak bulan April 2017 sampai dengan hari ini banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh PDA Karanganyar yang melibatkan anggota, pimpinan dan juga amal usaha – amal usaha yang dikelola oleh Aisyiyah. Dari masing-masing majelis yang ada di PDA Karanganyar saling unjuk kegiatan dalam rangka menyemarakkan hari jadi Aisyiyah ini” kata Sunarmi.
Menurut Sunarmi, puncak kegiatan berupa pengajian akbar yang dilaksanakan setelah pengajian ahad pagi itu dihadiri setidaknya tidak kurang dari 2.500 jama’ah ibu-ibu dari Aisyiyah Cabang maupun Aisyiyah Ranting se-Kabupaten Karanganyar. “Atas dukungan beberapa pihak pada pengajian ini ada setidaknya 300 door prize hiburan dan 27 door prize utama, termasuk bantuan dari Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar serta pendukung lainnya baik internal Muhammadiyah maupun simpatisan”.
“Ada yang spesial juga pada peringatan hari jadi Aisyiyah di Kabupaten Karanganyar hari ini, selain kita bisa silaturahmi dan memberikan penghargaan kepada sesepuh Aisyiyah Karanganyar atas peran dukungannya selama ini pada acara ini juga dihadiri kader terbaik Aisyiyah yang menjadi anggota DPR RI yaitu Ibu Laila Istiana SAg,” kata Sunarmi mengakhiri laporannya.
Dra Hj Kunti Bastona, ketua PDM Karanganyar pada kesempatan tersebut juga menyampaikan terima kasih serta kebahagiaannya atas terselenggaranya kegiatan menyongsong Milad ke-100 Asyiyah. “Kita patut bersyukur dan terima kasih bahwa saat ini Aisyiyah sudah berusia satu abad dan bersiap memasuki abad kedua, juga bersamaan dengan ini TK Aisyiyah sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh Aisyiyah telah memasuki pula usia 100 tahun”. Menurut Kunti, Aisyiyah yang didirikan tahun 1917 dengan tujuan memberikan “kesejajaran” peran kaum perempuan dalam berpartisipasi untuk perjuangan dakwah kaumnya serta memajukan masyarakat perempuan.
Pengajian akbar puncak Milad ke-100 Aisyiyah yang diselenggarakan oleh PDA Karanganyar selain dihadiri oleh internal anggota dan pimpinan Aisyiyah juga dihadiri oleh Ketua PDM Karanganyar Drs H Muh. Samsuri MSI, beserta pimpinan pleno serta para pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah. Dari pemerintah Kabupaten Karanganyar hadir secara langsung sekaligus mengisi pengajian Bupati Karanganyar Juliyatmono, yang didampingi isteri, Wakil Bupati dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar H Musta’in Ahmad SH, MH. Bahkan yang lebih menyemarakkan suasana acara puncak Milad Aisyiyah juga dihadiri oleh Komunitas Hijaber Karanganyar dan Relawan TB-HIV Aisyiyah Karanganyar dengan kostum merahnya.
Menurut ketua PDM Karanganyar, keberadaan Aisyiyah dalam gerak amal nyatanya telah teruji mengkoordinir kaum perempuan (ibu, Red.) dalam dakwah kemasyarakatan. “Tidak banyak organisasi wanita seperti Aisyiyah ini yang bisa bertahan hingga satu abad dan tetap eksis bahkan semakin berkembang. Terbukti adanya Aisyiyah menjadi pelengkap dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah, karena ada beberapa lahan dakwah yang tidak bisa digarap oleh Muhammadiyah bisa dilakukan oleh Aisyiyah”.
“Salah satu contoh dakwah yang tidak bisa dilakukan oleh Muhammadiyah tetapi bisa dilakukan oleh ibu-ibu Aisyiyah adalah mengelola TK/PAUD. Tidak mungkin bapak-bapak di Muhammadiyah bisa dan sabar berdakwah menyiapkan anak-anak menjadi pribadi-pribadi yang berakhlak mulia tetapi dengan kesabaran sesuai dengan kepribadiannya bisa dilakukan Aisyiyah dan itu semakin melengkapi Muhammadiyah” kata Muh. Samsuri.
Bupati Juliyatmono mengawali pengajian puncak Milad ke-100 Aisyiyah PDA Karanganyar dengan menyampaikan penghargaan atas peran Aisyiyah tidak hanya setelah Indonesia merdeka tetapi jauh sebelum republik ini ada. “Aisyiyah ikut berperan mendirikan NKRI ini, untuk itu saya berharap kedepan peran Aisyiyah dipertahankan bahkan ditingkatkan khususnya dalam mempersiapkan generasi-generasi calon pempimpin bangsa yang handal berakhlak mulia. Karena anak-anak yang lahir dari ibu-ibu yang berjiwa mulia akan menjadi investasi dunia akherat yang baik”.
“Penghormatan dan penghargaan kepada ibu karena perannya melahirkan anak-anak berprestasi, ibu memiliki keunikan peran yang tidak bisa dilakukan oleh bapak-bapak. Maka ibu menempati posisi tertinggi dalam penghormatan dan pengabdian oleh anak-anaknya” kata Bupati yang juga kader Muhammadiyah ini. (MPI PDM Kra-JOe)