Ramadhan Ala Pondok Pesantren

Ramadhan Ala Pondok Pesantren

Oleh : Agus Yuliyanto*

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti-nantikan kehadirannya oleh umat Islam yang beriman diseluruh muka bumi ini, karena di dalam bulan Ramadhan ini banyak keberkahan dan ampunan yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya, sehingga banyak umat Islam yang jauh-jauh hari mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Momentum bulan suci ini merupakan bulan yang akan dilipatgandakan pahalanya apabila kita melakukan kebaikan sehingga banyak warga masyarakat muslim yang berlomba-lomba dalam kebaikan.

Bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini tentu saja tidak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim pada umumnya tetapi juga dilakukan oleh para santri atau asatidz yang tinggal di pondok pesantren. Dalam melaksakan kegiatan bulan Ramadhan di Pondok Pesantren tentunya berbeda dengan yang dilakukan oleh warga pada umumnya, karena pondok pesantren sangat menekankan pendidikan agama serta pendidikan karakter sehingga sangat menghargai dan memanfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya yang akan menciptakan produktivitas amal kebaikan, terlebih khususnya di bulan Ramadhan.

Sistem pendidikan di pondok pesantren yang mengintegrasikan antara pendidikan agama dan pendidikan umum akan mampu melahirkan generasi yang kaffah dalam beragama Islam dan mempunyai karakter yang mumpuni. Pada saat ini pemerintah begitu gencarnya untuk menekankan pada Penguatan Pendidikan Karakter sehingga pendidikan di pondok pesantren sangat bersinergi dalam melakukan Penguatan Pendidikan Karakter tersebut. Terlebih lagi sistem pendidikan di pondok pesantren dilakukan selama 24 jam sehingga semua perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan rencana tindak lanjut dapat terpantau secara utuh.

Di dalam bulan Ramadhan saat ini sistem di pondok pesantren memiliki keunggulan dibandingkan dengan ramadhan ang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya, walaupun dalam beberapa hal ada persamaan yang dilakukan. Ramadhan ala pondok pesantren akan lebih efektif dalam melakukan kegiatan keagamaan dan pendidikan karakter terhadap pada santri, antara lain disiplin dalam melaksanakan sholat wajib, sholat tathawwu’, kajian kitab-kitab, khatam membaca Al-Qur’an, kegiatan bagi-bagi takjil, kegiatan dakwah santri, dan kegiatan belajar-mengajar.

Dalam hal kegiatan sholat maka sistem di pondok pesantren sangat mengajarkan kepada para santri untuk melaksanakan sholat tepat waktu, sebagaimana yang disampaikan dalam hadist Nabi Muhammad Saw :

عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا

Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud).

Dari hadist tersebut maka sistem pendidikan di pondok pesantren sangat ideal dalam membentuk santri yang tepat waktu dalam melaksanakan sholat, sehingga nilai-nilai religius bisa terbentuk dan tertempa dengan baik karena lingkungan dan sistem yang sangat mendukung. Termasuk pula dalam melaksanakan shalat tathawwu’ juga sangat ditekankan kepada para santri, tidak hanya dalam bulan ramadhan saja tetapi dalam keseharian.

Dalam hal belajar menuntut ilmu para santri juga di pondok pesantren juga sangat ditekankan tentang arti keutamaan menuntut ilmu, bagaimana cara menuntut ilmu yang baik serta bagaimana mengamalkan ilmu yang di dapat selama di pondok pesantren. Ilmu yang didapat juga harus mengandung keberkahan yaitu dengan ilmu tersebut membuat para santri lebih taat, lebih patuh, lebih takut, lebih mendekatkan diri dan lebih bersyukur kepada Allah SWT.

Ilmu yang didapat para santri tersebut kemudian diimplementasikan dalam kegiatan di masyarakat di bulan Ramadhan ini, salah satunya melalui kegiatan Dakwah Santri yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta. Kita sebagai seorang muslim mempunyai tugas untuk selalu berdakwah kepada masyarakat, sehingga akan tercipta tatanan masyarakat yang agamamis dan berakhlak baik. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ  

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. QS.3:110

Dalam melaksanakan tugas Dakwah Santri ini para santri diterjukan diberbagai daerah sekitar Yogyakarta, seperti di Wonosobo, Gunung Kidul, Kulon Progo, Karanganyar, Klaten dan beberapa daerah lainnya. Para santri selama bulan Ramadhan ini mempunyai tugas untuk ikut memakmurkan masjid, menghidupkan pengajian, menggiatkan Taman Pendidikan Al-Qur’an, mengisi khutbah Jum’at dan juga membantu tuan rumah tempat mereka tinggal sementara. Selain para santri berdakwah dalam hal kegiatan keagamaa, para santri juga dituntut untuk hidup secara mandiri selama mengikuti kegiatan dakwah santri. Mereka harus bisa membantu pekerjaan tuan rumah, sehingga pendidikan karakter juga terpupuk didalam diri mereka.

Kegiatan ramadhan di pondok pesantren juga menekankan para santri untuk bisa mengkhatamkan Al-Qur’an selama bulan ramadhan paling tidak 5 kali, sehingga banyak waktu yang mereka kerjakan untuk kegiatan yang bermanfaat dan produktif. Kegiatan di pondok pesantren yang padat akan membuat para sama terbiasa dalam mengatur waktu, terbiasa memanfaatkan waktu sehingga waktunya sangat produktif dan tidak terbuang dengan percuma. Kegiatan baik inilah yang akan terus dilaksanakan dan dibudayakan di pondok pesantren.

Pendidikan di pondok pesantren saat ini menjadi salah satu pendidikan alternatif untuk menjawab tantangan dan perubahan zaman yang sangat cepat berubah. Pendidikan pondok pesantren memberikan solusi atas berbagai macam tantangan yang dihadapi generasi muda pada saat ini. Pondok pesantren telah terbukt mampu membekali para santrinya dengan ilmu agama dan ilmu umum sehingga para santri mempunyai fondasi yang kokoh dalam menyelami samudera kehidupan.

Sebuah lembaga pendidikan seperti pondok pesantren MBS Yogyakarta terus berupaya melakukan revitalisasi mutu, yang dilakukan melalui tahapan peningkatan mutu, pemerataan mutu dan penjaminan mutu. Peningkatan mutu ditandai dengan jumlah pendaftar yang terus meningkat dan banyak sementara jumlah yang tidak diterima juga banyak, mutu akademik juga terus meningkat ditandai nilai-nilai yang terus meningkat, prestasi para santri juga menunjukkan peningkatan disemua level, para pendidik dan tenaga kependidikan terus berprestasi, pendidikan karakter, kemandirian tercipta dan menjadi budaya di lembaga pendidikan.

Dalam hal pemerataan mutu juga terus ditingkatan supaya disparitas atau kesenjangan antara satu santri dengan santri lainnya tidak jauh, sehingga kompentensi akan tercapai dan kompetisi berjalan sehat. Dalam hal penjaminan mutu terus dilakukan supaya para santri ketika sudah lulus mempunyai target-target yang harus dicapai karena adanya penjaminan mutu melalui berbagai program dan pendampingan, mutu pendidik dan tenaga kependidikan juga terus digenjot supaya para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki inovasi dan kreatifitas yang tinggi. Pendidik hendaknya bisa menjadi penopang dan penyangga atas semua cita-cita dan harapan para santri, pendidik hendaknya bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi para santri karena mereka membutuhkan figur yang bisa menggerakan semua impian dan cita-cita mereka.

Pada akhirnya puasa bukanlah halangan untuk terus melakukan hal-hal baik dan produktif, bulan ramadhan harus menjadi pemompa untuk terus melakukan kebaikan dan semangat produktif, bulan ramadhan harus menjadi penguat untuk menyemai benih-benih spirit religius dan karakter, dan bulan ramadhan harus menjadi pupuk untuk menyuburkan tanaman kejujuran dan kepedulian.


*Agus Yuliyanto Kepala SMP MBS Yogyakarta

Exit mobile version