Bahaya Warga Muhammadiyah yang Tidak Paham Muhammadiyah

KLATEN, Suara Muhammadiyah- Kurangnya pemahaman warga Muhammadiyah mengenai perjuangan Muhammadiyah dalam melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dengan berpedoman pada Al Qur’an dan Assunah menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal, pada Ahad (21/5) dalam Tabligh Akbar menyongsong bulan suci Ramadhan di Gedung Dakwah Muhammadiyah AR Fachrudin, Klaten.

“Saya tidak takut sedikitpun dengan PKI, Syiah, dan lain-lain. Tetapi yang saya takutkan adalah bahwa sebagai anggota atau warga Muhammadiyah tetapi tidak paham dengan perjuangan Muhammadiyah yang beramar ma’ruf nahi mungkar dengan berpedoman kepada Al Qur’an dan Assunnah,” tuturnya di hadapan ratusan kader Muhammadiyah, Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Kokam, IPM, dan IMM Kecamatan Trucuk.

Lebih lanjut, Fathurrahman mengatakan bahwa anggota Muhammadiyah yang tidak paham akan perjuangan dan aqidah Muhammadiyah itu lebih berbahaya daripada PKI yang atheis. Menurutnya, warga Muhammadiyah yang tidak paham Muhammadiyah akan mengacaukan dan mengaburkan fakta sejarah akan lahirnya Muhammadiyah.

“Perlu diketahui, bahwa Muhammadiyah didirikan karena banyaknya budaya yang eksis di kala tidak sesuai dengan syariat Islam, tetapi ingin dilestarikan Muhammadiyah dengan dasar Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Warga Muhammadiyah yang tak paham Muhammadiyah inilah yang akan menghancurkan  Muhammadiyah seperti orang munafiq,” terangnya.

Fathurrahman menambahkan bahwa masyarakat dihadapkan dengan kekuatan besar yang saling berlawanan setiap harinya. Satu sisi kekuatan bersumber dari malaikat yang senantiasa mengajak berbuat baik, sementara kekuatan besar lainnnya adalah syaithan yang senantiasa mengajak umat manusia dalam keburukan.

“Oleh karena itu, harapannya di bulan Ramadhan ini dijadikan sarana mawas diri untuk menghitung kebaikan dan kesalahan yang telah diperbuat, serta berusaha untuk  mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melakukan amal sholeh seperti membaca Al Qur’an, bersedekah, mencari ilmu, dan lain-lain,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Tabligh PCM Trucuk Supadi dalam laporannnya menyebutkan bahwa tujuan diadakannya tabligh akbar dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan diri dalam menjalankan ibadah puasa yang penuh keberkahan.

“Hal ini agar di bulan ramadhan kita dapat mencapai kemenangan sesuai dengan tujuan puasa yakni la’allakum tattaquun agar kalian menjadi orang yang bertaqwa.sesuai tema yang diangkat yakni sucikan hati meraih kemenangan dalam ketaqwaan,” ujarnya (Paimin JS).

Exit mobile version