PURWOREJO, Suara Muhammadiyah- Dalam rangka memperkenalkan produk-produk agribisnis kekinian yang dihasilkan baik mahasiswa ataupun dosen, Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) menggelar workshop dan pelatihan dengan menggandeng Dinas Petanian Pangan Kelautan dan Peternakan (DP2KP) pada Selasa (23/5). Kegiatan yang digelar di Sub Terminal Agribisnis (STA) Expo Bagelen Purworejo ini diikuti oleh 300 peserta yang meliputi siswa dan guru SMA/SMK/MA, mahasiswa, dosen, dinas DP2KP, dinas arsip dan perpustakaan, forum komunikasi kecamatan dan jajarannya, serta pelaku UMKM Kabupaten Purworejo.
Disampaikan oleh Jeki Wibawanti bahwa tujuan dari agenda ini di antaranya yaitu sebagai pola pengembangan UMKM Agribisnis berbasis universitas, mengembangkan kualitas dan kuantitas produk, keberagaman jenis/kreativitas, serta memperkenalkan produk-produk kekinian baik kreativitas dosen maupun mahasiswa kepada masyakat luas.
Ketua Panitia Expo, Sapto Pamungkas mengatakan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agribisnis merupakan peningkatan nilai jual terhadap produk, pertanian, pangan, peternakan dan perikanan. Menurutnya, Kabupaten Purworejo merupakan kabupaten yang memiliki potensi sangat besar dibidang produk UMKM Agribisnis.
“Permasalah yang dihadapi bukan pada kualitas produk tetapi masalah packing, branding dan marketing. Apabila dilihat dari kualitas produk-produk tersebut tidak kalah bahkan memenuhi kualitas ekspor,” ujarnya.
Adapun produk-produk kekinian yang dihasilkan UMP merupakan hasil kreatifitas baik dosen ataupun mahasiswa melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Beberapa hasil kreatifitas dosen di antaranya yaitu Yokis (Yogurt Kulit Manggis) dan olahan pangan fungsional mangrove. Sedangkan untuk PKM, di antaranya yaitu Jajanan Clorot Lumer (Jarot) dan permen kulit manggis yang ditampilkan oleh mahasiswa Pendidikan Matematika, jeli sirsat asli ekstrak daun sirsat (Jesika) karya mahasiwa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), kripik kulit tela (Casskin) oleh Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), serta beberapa produk lain yang sebagian besar didanai oleh hibah Kemenristekdikti.
Workshop dan pelatihan kali ini lebih berfokus pada praktek pembuatan Yokis dan Jesika yag merupakan produk anti kanker dan minuman herbal yang dapat dikonsumsi semua kalangan usia.
Dosen Pembimbing, Titi Rokhayati mengungkapkan bahwa kegiatan ini dinilai baik karena mampu memberikan inspirasi bagi semua pihak.
“Acara ini bagus dan inspiring bagi anak SMA/MA/SMK yang akan memulai studi lanjut pada pendidikan tinggi ataupun bekerja,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo, Said Romadhon menambahkan, kegiatan ini perlu ditindaklanjuti dengan pengembangan produk UKM melalui kerjasama antara pemerintah dan pihak akademisi.
”Perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan pihak akademisi dalam pengembangan produk UMKM. Sehingga produk tersebut dapat dikembangkan secara maksimal,” pungkasnya.