ENREKANG, Suara Muhammadiyah- MI Muhammadiyah dan SMP Muhammadiyah Cece (Enrekang) menggelar Penamatan & Perpisahan siswa yang sekaligus dirangkaikan dengan acara Launching SMK Muhammadiyah Boarding School Enrekang (SMK MBS) pada Kamis (25/5). Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah tokoh masyarakat, Kepala desa Sumillan Samsul Alam, Ketua STKIP Muhammadiyah Enrekang Muh Yunus Busa, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Disampaikan oleh Ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Enrekang bahwa hari tersebut merupakan hari yang bersejarah bagi Muhammadiyah Enrekang. Pasalnya, di hari tersebut dilakukan launching penerimaan siswa baru tahun ajaran 2017/2018 untuk 3 kategori tingkatan sekolah, yakni Madrasah Ibtidaiyah, SMP, dan SMK Boarding School Muhammadiyah Enrekang yang berlokasi dalam satu Desa yakni Desa Sumilan, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang.
Ketua Panitia Perintisan & Inisiator MBS Enrekang, Baharuddin mengungkapkan bahwa suka duka dalam mengelola sekolah swasta adalah hal yang lumrah sekaligus penuh tantangan. Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk membangun rasa optimisme bersama bahwa sekolah Muhammadiyah akan maju dan berkemajuan di penjuru negeri, tak terkecuali di Desa Sumilan.
“Kita wajar optimis karena di luar sana sekolah Muhammadiyah menjadi pilihan utama karena unggul di banding sekolah Negeri. Hal itu dikarenakan Muhammadiyah menawarkan banyak nilai-nilai plus. Pada kegiatan Ramah Tamah ini, saya berharap tidak ada perpisahan. Karena yang tamat MIM langsung mendaftar di SMP Muhammadiyah dan yang tamat SMP akan mendaftar di SMK Muhammadiyah Boarding School Enrekang yang hari ini kita resmikan pembukaannya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Enrekan Cece Sumarni dalam sambutannya memaparkan kilas balik sejarah perguruan Muhammadiyah di Kabupaten Enrekang. Menurutnya, MI Muhammadiyah Enrekang didirikan 16 tahun lalu oleh Muhammadiyah dibawah afiliasi Kementerian Agama Kabupaten Enrekang. Selanjutnya menyusul 3 tahun lalu juga berdiri Kelas Jauh MTs Muhammadiyah Tongko. Setelahnya, 1 tahun lalu Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Enrekang secara resmi mengarahkan terbentuknya SMP Muhammadiyah secara mandiri dibawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah yang berafiliasi dengan Diknas Kabupaten Enrekang. Cece juga menuturkan bahwa di tahun ini pihaknya menamatkan 20 siswa.
Senada dengan hal tersebut, Kepala SMP Muhammadiyah Enrekang Cece Nur Aini menuturkan bahwa tahun ini pihaknya menamatkan siswa SMP kelas 9 sebanyak 16 orang. Ia juga memaparkan bahwa cerita penuh suka duka telah dilalui pihaknya.
“3 tahun lalu kami hanya memiliki 4 siswa. Seiring perjalanan waktu kami sabar dan terus berjuang sampai hari ini kita saksikan berlipat empat kali lipat dari dari siswa awal. Alhamdulillah sekolah kami juga meraih beberapa berprestasi dalam berbagai event dan lomba baik pada tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Sekolah ini kami kelola dengan semangat ikhlas, jujur saja 10 orang honor guru kami jauh dari cukup, hanya Rp. 300.000 per bulan,” ungkapnya.
Ketua Umum PDM Enrekang, Kamaruddin Sita menambahkan, perguruan Muhammadiyah Enrekang telah mengalami peningkatan yang signifikan. Menurutnya, pencapaian ini tentu dikarenakan kerjasama yang baik, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas.
“Saya menstressing untuk pembukaan SMK Boarding School Muhammadiyah Enrekang ini adalah sekolah berasrama, dimana diarahkan pembinaan seperti pesantren nantinya,” ujarnya.
Adapun jurusan yang akan dibuka, kata Kamaruddin, di antaranya yaitu Teknik Otomatif Alat Berat, Teknik Olah Hasil Pertanian, Tata Busana, dan Tata Boga.
“Itu perencanaan kita kedepan. Proses belajar mengajar dengan link and match yakni keseimbangan belajar berbasis kelas dengan praktek lapangan, lebih khusus untuk kepesantrenan. Kami berharap, penerapan ilmu akhirat tentu sangat penting. Alumni boleh menguasai skill dunia tapi juga ilmu akhiratnya juga penting,” tandasnya (Latonro).