Ranting Muhammadiyah Sepanjang, Kokoh Berkat Kepekaan Sesama

Ranting Muhammadiyah Sepanjang, Kokoh Berkat Kepekaan Sesama

GONDANGLEGI, Suara Muhammadiyah – Dakwah bil hal dengan banyak berbuat dan peduli pada sesama, itulah yang banyak terungkap dari pengurus Ranting Muhammadiyah Sepanjang, Gondanglegi Kabupaten Malang, Rabu (31/5) malam. Dalam perbincangan usai salat tarawih malam kelima Ramadan 1438 H di serambi Masjid Alkhairot ini, terungkap eksistensi Muhammadiyah di wilayah ini lebih bisa diterima dengan pilihan dakwah ini.

Ketua Ranting Muhammadiyah Sepanjang, Ahmad Satya Darmawan mengungkapkan, dakwah Muhammadiyah dengan amal baik ini cukup mengena bagi warga masyarakat. Meski demikian, katanya, pengajian rutin jamaah di masjid tetap dilakukan.

“Awal masuk, tokoh Muhammadiyah juga ikut kegiatan keagamaan masyarakat setempat. Namun, tetap pinter-pinter cari simpatik dengan banyak membantu secara sosial warga kurang mampu. Ya, dakwah bil hal,” kata Satya Darmawan.

Menurut Didit, sapaan akrabnya, keberadaan Muhammdiyah di wikayah Sepanjang sudah ada sejak 1950an. Awalnya, saat itu hanya ada 3 orang perintis. Muhammadiyah di daerah ini baru berkembang sejak 1980an. Namun, Ranting Sepanjang sudah berdiri dari awal sebelum terbentuknya pimpinan cabang Muhammadiyah Gondanglegi.

Lahirnya Muhammadiyah di Sepanjang tidak terlepas dari Mohammad Hadi, tokoh perintis dan guru mengaji, dan dua orang temannya. Melalui kegiatan yang dinamakannya Dakwah Sosial Islamiyah Alkhairat, beliau menyebarkan ilmu dan ajaran sesuai tuntunan rasul yang dianut Muhammadiyah. Musala Alkhairat milik orang tua kyai Mohammad Hadi menjadi pusat kajian. Dan ia lebih banyak menggunakan rumah sendiri dan keliling dari rumah ke rumah untuk berdakwah dan melakukan pengajian.

Pengurus Ranting Muhammadiyah Sepanjang pun akan tetap melanjutkan kegiatan seperti kebiasaan perintis sebelumnya. Kegiatan sosial akan lebih digiatkan kembali, termasuk membantu mensekolahkan anak dari warga kurang mampu.

“Sejak saat awal kami sudah berdayakan warga sekitar untuk usaha dengan menghimpun donatur tetap. Sampai sekarang masih berjalan donatur sejumlah 19 orang dengan uang masuk rutin sumbangan sebesar Rp 2,5 juta perbulan,” terang Didit.

Dengan militansi dakwah bil hal ini, diharapkan Muhammadiyah di ranting desa bisa semakin berkembang. Salah satunya, akan mewujudkan amal usaha pendidikan berupa SD Muhammadiyah (choirul amin).

Exit mobile version