Haedar Nashir: Pada Diri TNI, Mengalir Darah Muhammadiyah dan Umat Islam

Haedar Nashir: Pada Diri TNI, Mengalir Darah Muhammadiyah dan Umat Islam

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir ikut hadir dalam Pengajian Kebangsaan bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Ahad (4/6). Haedar menyambut baik kedatangan Panglima TNI ke Yogyakarta dan ke Muhammadiyah.

“(Panglima TNI) Beliau tidak datang ke tempat yang asing, tetapi beliau datang ke rumahnya sendiri,” katanya. Rumah yang dimaksud adalah karena tokoh Muhammadiyah menjadi cikal bakal lahirnya TNI. Sementara itu, Yogyakarta merupakan ibu kota dan tempat lahirnya Muhammadiyah. Tak hanya itu, Yogyakarta di masa lalu sebagai pusat perang gerilya yang dipelopori oleh Jenderal Sudirman.

“Muhammadiyah bersama dengan umat Islam, sejak awal pergerakan merebut kemerdekaan, sungguh dengan segenap perjuangan, pengorbanan telah jihad fi sabilillah untuk merebut kemerdekaan dan tegaknya NKRI. Selain Kiai Dahlan, ada KI Bagoes, ada Kasman, ada Kahar Muzakkir, dan tak kalah pentingnya adalah Jenderal Sudirman.,” ulasnya.

Haedar menyatakan bahwa umat Islam menjadi bagian tak terpisahkan dari TNI. “Pada diri TNI mengalir darah Muhammadiyah dan umat Islam. Pada diri Muhammadiyah dan umat Islam, juga mengalir darah TNI,” katanya.

Baca : Panglima TNI: Terima Kasih Muhammadiyah

Menurutnya, jiwa nasionalisme umat Islam tidak perlu diragukan. Hal itu telah melekat sejak sebelum kemerdekaan. “Keindonesiaan, kebhinnekaan, NKRI, itu tidak terpisahkan pada diri umat Islam. Siapa yang meragukan keindonesiaan dan kebhinnekaan pada diri umat Islam, maka ia tidak paham sejarah,” ujar Haedar.

Kekuatan dan kebersamaan itu, kata Haedar, menjadi modal besar untuk membangun dan memajukan bangsa. “Mudah-mudahan kita bisa membangun kekuatan kolektif. Kita jaga, kita rawat, dan kita majukan Indonesia menjadi negara yang bersatu, adil, berdaulat,” harapnya.

Sementara itu, rektor Universitas Ahmad Dahlan juga menyambut baik kedatangan Panglima TNI di masjid yang berada di komplek kampus UAD 4 itu. “Universitas Ahmad Dahlan tidak asing dengan TNI. Karena UAD telah lama bekerjasama dengan TNI, melalui pusat studi kami yang namanya Centre for Integrated Research and Inovation. Kami bekerjasama dengan Kemham, kami bekerjasama dengan PT PINDAD, kami bekerjasama dengan Dislitbang Angkatan Darat dalam membangun senjata strategis yang mematikan,” ujarnya.

Kerjasama yang terus dibangun UAD dengan TNI adalah dalam rangka memberikan yang terbaik bagi bangsa. “Semuanya adalah dalam rangka untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Kalau TNI kuat insyaallah bangsa akan kuat dan bermartabat. Insyaallah kerjsama UAD dengan TNI akan terus berjalan karena itu untuk bangsa dan negara,” tutur Kasiyarno. (Ribas)

Baca : 19 Tahun Reformasi, Ini Tanggapan Haedar Nashir

Exit mobile version