Habiburrahman El Shirazhy, Inspirasi Peserta Bedah Buku Bidadari Bermata Bening

Habiburrahman El Shirazhy, Inspirasi Peserta Bedah Buku Bidadari Bermata Bening

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah-Melalui Novel berjudul “Bidadari Bermata Bening” karya Habiburrahman El Shirazy menginspirasi ratusan peserta yang didominasi mahasiswa dan pelajar saat dibedah oleh sang penulisnya di Masjid Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Minggu (4/6). Kedalaman isinya yang sarat pesan-pesan moral dan religi membuat para peserta tampak terinspirasi dan betah mengikuti acara yang digelar untuk mengisi Ramadan tersebut.

Dalam paparannya, habiburrahman yang akrab dipanggil Kang Abik menjelaskan secara singkat bahwa Bidadari Bermata Bening merupakan karya terbarunya yang mengisahkan tentang seorang santri perempuan yang menjadi khadimah di sebuah pesantren. Ia adalah sosok Ainul Mardhiyah yang dalam Alquran dikisahkan sebagai ratunya bidadari. Banyak yang meragukan kemampuannya. Namun, ia terus berjuang keras sehingga mampu menjadi orang berprestasi. Tidak hanya secara finansial, melainkan juga secara pendidikan ia mampu kuliah di Yordania. Putra pengasuh pesantren jatuh cinta kepadanya. Namun, sang santri tersebut sudah terbang ke Yordania. Ia pun harus melalui perjuangan panjang dan berliku untuk mengejar cinta tersebut dan bagaimana cinta menjaga kesuciannya.

“Sebenarnya saya ingin mengajak pembaca mengaji melalui novel ini,” kata Kang Abik.

Tidak dikupas secara detail unsur-unsur sastra yang terdapat dalam novel. Kepada para peserta, Kang Abik justru banyak membeberkan pesan-pesan moral dan religinya.

“Siapa yang dikehendaki Allah baik, maka ia akan difakihkan dalam Islam. Itu yang menjadi bahasan novel ini. Dan sebetulnya juga novel-novel saya yang lain,” bebernya.

Pada bagian lain Kang Abik menyebutkan sejumlah kiat suksesnya menjadi penulis. Ia juga mendorong agar generasi muda Islam gemar menulis dan membaca yang telah tercantum dalam Al Quran surat Al `Alaq 1-5.

Menurutnya, menulis adalah tulang punggung peradaban Islam dan Sunnah para ulama.

“Menulis adalah perintah Allah. Menulis bisa menjadi ladang amal saleh yang tidak ada habisnya.Walaupun penulis sudah meninggal. Pahala kebaikannya akan tetap mengalir sebagai sadaqah jariyah. Menulis bisa melipat waktu untuk sukses,” ungkapnya.

Ketua Panitia Bedah Buku, H Nasrudin MSc, menyebutkan bahwa bedah buku merupakan bagian dari dakwah UMP kepada generasi muda, khususnya untuk mengisi momentum Ramadan di Kampus. Kegiatan diharapkan mampu menjadikan Ramadan tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Antusias peserta sangat bagus. Ada lebih dari 500an peserta yang ikut dan ini melebihi prediksi kami. Kemasan yang apik dari Kang Abik semoga dapat menginspirasi para remaja dengan media sosialnya untuk dimanfaatkan dengan hal-hal positif dalam bingkai dakwah,” katanya.

Wakil Rektor IV UMP, Dr Rofiq Nurhadi MAg saat membuka acara berharap, kehadiran penulis nasional mampu mendorong minat menulis mahasiswa dengan mendengarkan dan mendapatkan inspirasi langsung dari tokoh yang telah berpengalaman dalam bidang penulisan karya sastra terutama novel. Menurutnya, dakwah melalui karya sastra merupakan media yang efektif.

“Sastra dapat menembus sekat-sekat sosial, strata usia dan efektif menjadi media dakwah. Universitas Muhammadiyah Purworejo sangat mengapresiasi kegiatan ini,” ungkapnya. (Akhmad M)

Exit mobile version