PADANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumbar berkerjasama dengan Lapas Klas II A Padang menggelar pesantren Ramadhan 1438 H sebanyak 62 penghuni Lapas di Lapas Klas II A Padang, Senin (5/6/2017). Pesantren Ramadhan ini dibuka secara resmi KaLapas IIA Padang Destri Syam,MH.
Pantauan berita Suaramuhammadiyah.id menyatakan Peserta pesantren Ramadhan sangat antusias dengan materi yang diberikan oleh narasumber walaupun ada peserta yang mengantuk.
Pelaksana Kegiatan Mulyati Jabir mengatakan kegiatan ini bertujuan pesantren ramadhan sebagai tempat untuk memberikan pencerahan dan santapan rohani terhadap napi dalam rangka membina dan memberikan pelajaran terhadap para napi.
KaLapas II A Padang Destri Syam mengatakan “Terima kasih kepada majelis tabligh PWA Sumbar atas partisipasi dan kerjasamanya yang telah bermurah hati ikut membina warga lapas, dimana tahun ini sudah memasuki kali keenam,” tuturnya.
Kalapas berharap dengan adanya pesantren ramadhan ini banyak sedikitnya akan dpt membawa perubahan terhadap karakter dan perilaku warga,serta selalu melaksanakan ibadah puasa, karena hari ini banyak warga binaan yang tidak puasa dengan alasan tidak sahur dan tertidur.
Sementara itu, Wakil Ketua PW Aisyiyah Sumbar Hj. Yusmawati Mantiq mengatakan Ada yang mengkhawatirkan kita semua karena Sumbar darurat Narkoba dan juga separoh penghuni Lapas adalah napi narkoba selebihnya tindak pidana umum dan tipikor. “Ini menjadi konsen kita semua untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar,” ujarnya
“Ini harus jadi gerakan bersama dan jangan hanya terhenti sampai di sini. Semangatnya harus dijaga, sehingga Sumbar bisa bebas narkoba,” katanya.
Kedepannya, pendekatan pemberantasan narkoba dengan metodologi dakwah melalui pembinaan napi pesantren Ramadhan dengan mengoptimalkan penyuluhan keagamaan, keterampilan dan kepribadian.
“Tidak hanya warga binaan remaja, yang dewasa juga. Sasaran kita yakni seluruh warga binaan,” katanya.
Pesantren Ramadhan di lembaga permasyarakatan ini diharapkan menjadi terobosan memperbaiki nilai religius dan sosial masyarakat, mengingat saat ini kondisi moral mengalami degradasi, kejadian kriminal semakin sering terjadi.
Menurutnya, tindakan kriminal tersebut bisa saja terjadi dan menimpa siapa saja dari masyarakat Sumbar, oleh karena itu, untuk meminimalkan berbagai kejadian tindak kriminal, butuh perhatian berbagai pihak, terutama di kalangan masyarakat.
“Dengan pesantren ramadhan inilah bentuk perhatian dari Aisyiyah, selain itu di tingkat masyarakat biasa, kita intensifkan juga penyuluhan agama,” ujarnya.
Pesantren Ramadhan merupakan moment untuk penempaan diri menjadikan penghuni lapas manusia yang soleh dan solehah.
“Hari biasa juga ada Pembinaan rohani, tapi kita lebih intensifkan lagi pada bulan Ramadhan, untuk mereka yang ingin memperdalam ilmu agama dan baca Al Quran,” kata Yusmawati Mantiq yang juga narasumber Pesantren Ramadhan.
Materi pesantren Ramadhan ini diberikan oleh Hj.Yusmawati Mantiq tentang puasa dan hikmahnya. Hadir juga Hj. Yulintidar, Hj. Mulyati Jabir dan Hj. Mardiati dari majelis tabligh PW Aisyiyah Sumbar. (RI)