YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Ignasius Jonan melakukan pertemuan tertutup dengan Pimpinan Pusat Muhamadiyah. Pertemuan itu berlangsung Ahad (11/6/2017) malam di kantor PP Muhammadiyah, jalan Cik Ditiro, Yogyakarta.
Ignasius Jonan diterima langsung ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir didampingi Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Bambang Setiadji dan Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Bachtiar Dwi Kurniawan.
Seusai pertemuan, Ignasius Jonan mengatakan bahwa kunjungan tersebut untuk meminta masukan kepada PP Muhammadiyah. Masukan terkait dengan pengelolaan migas dan energi. “Minta masukan ke PP Muhammadiyah tentang pengelolaan migas dan energi yang lebih baik,” kata Jonan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan bahwa pertemuan itu dalam rangka menjalin kerjasama yang produktif. “Muhammadiyah itu kan punya banyak perguruan tinggi. Surakarta, Jogja, Malang yang punya program-program berkaitan dengan listrik, migas, dan lain sebagainya, kan perlu lah masukan-masukan yang sifatnya akademik. Tentu hasil riset dari menteri ESDM juga ada, kita juga punya, jadi saling berbagi,” katanya.
Menurutnya, bangsa Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam dan energi yang harus dilestarikan untuk generasi masa depan. Menyadari potensi itu, Muhammadiyah mengajak seluruh komponen bangsa untuk bekerja sama membangun bangsa yang berkemajuan dan mengentaskan kesenjangan. Haedar juga mengapresiasi kinerja Menteri ESDM selama ini yang dianggap bekerja efisien dan kongkrit.
“Muhammadiyah sudah lama mengajak bangsa ini bertindak dan berpikir efisien, tidak mubazir. Mubazir itu kan temannya setan. Jadi jangan sampai bangsa ini melakukan inefisiensi dalam pengelolaan sumber daya alam, dan dalam banyak hal, termasuk dalam birokrasi,” tutur Haedar.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Bambang Setiadji menyatakan bahwa pertemuan ini juga membahas tentang program pemerataan energi listrik serta rencana kerjasama Muhammadiyah dengan perguruan tinggi Muhammadiyah yang memiliki program kelistrikan dan migas.
“Bicara concern nasional soal keadilan bagaimana menteri ESDM bisa sejauh mungkin membantu keadilan listrik. Muhammadiyah melalui Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) diharap kerja sama dalam energi ini,” ujarnya.
Sekretaris MPM PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan mengutarakan bahwa Muhammadiyah ingin kerja yang kongkrit untuk masyarakat dan peradaban. Selama ini, Muhammadiyah melalui MPM dan Lazismu telah melaksanakan program Indonesia Terang guna memenuhi kebutuhan listrik di daerah 3 T.
Dalam rangka kerja konkrit, Muhammadiyah bekerjasama dengan semua pihak yang memiliki komitmen yang sama untuk kemajuan bangsa. Termasuk dengan Menteri ESDM. “Salah satunya tentang listrik solar sel untuk daerah terpencil binaan Muhammadiyah, pembangkit listrik micro hidro, pengembangan energi terbarukan,” paparnya. (Ribas/Foto:Dok. PP Muhammadiyah)