Jadikan SM Bacaan Wajib, Rektor UM Surabaya: SM Panduan Ideologi dalam ber-Muhammadiyah

Jadikan SM Bacaan Wajib, Rektor UM Surabaya: SM Panduan Ideologi dalam ber-Muhammadiyah

SURABAYA, Suara Muhammadiyah- Selain terus meningkatkan kualitas konten untuk tetap menjadi bacaan yang mencerahkan umat, Majalah Suara Muhammadiyah terus memperlebar sayapnya untuk hadir sebagai rujukan warga persyarikatan di seluruh penjuru. Kini, Majalah Suara Muhammadiyah menjadi bacaan wajib bagi karyawan dan dosen di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pemimpin Perusahaan Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari dengan Rektor UM Surabaya  Dr dr Sukodiono MM didampingi oleh Wakil Rektor 2 dan Wakil Rektor 4, di kampus UM Surabaya Selasa (13/06).

Dalam sambutannya, rektor UM Surabaya Sukodiono mewajibkan seluruh dosen dan karyawan untuk membaca dan berlangganan majalah SM.

“Mulai sekarang seluruh dosen dan karyawan, wajib membaca majalah SM, karena media ini sebagai panduan ideologi kita dalam ber-Muhammadiyah,” tukas Sukodiono dalam penandatanganan MoU yang bersamaan dengan kegiatan Baitul Arqom Dosen & Tenaga Kependidikan UM Surabaya.

Sedangkan Pemimpin Perusahaan Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari memberikan apresiasinya atas support serta kerjasama yang dijalin antara SM dan UM Surabaya. Melalui kerjasama ini, SM berharap akan mampu meningkatkan kerjasama pada aspek lain. Menimbang, kehadiran UM Surabaya, semakin hari semakin berkembang pesat. “Tentu ke depan, UM Surabaya bisa menjadi mercusuar dalam mengembangkan dakwah Muhammadiyah di bidang media,” kata Deni.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Pusat Data, Penelitian dan Pengembangan (Pusdalit) SM juga berkesempatan untuk menjajaki kerjasama dalam pengembangan kajian dan riset dalam studi pemikiran keislaman dan kemuhammadiyahan bersama Pusat Studi Mas Mansur UM Surabaya (Th).

 

Exit mobile version