SURABAYA, Suara Muhammadiyah- Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) memegang komitmen untuk menjadi kampus yang unggul dalam akhlak dan mewujudkan Catur Darma di bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahn (AIK). Mewujudkan misi tersebut, Pusat Pengkajian Al Islam dan Kemuhammdiyahan (PPAIK) sebagai salah satu unit pengembngan Catur Darma di UM Surabaya, melaunching Program 25 Mahasiswa Hafidz Al Quran (MAHIDA) Jumat (16/6) di Aula Fakultas Ekonomi Bisnis.
Dihadiri Kepala PPAIK Mahsun Jayadi Sholihul Huda, M Fil I, para perwakilan Dekan se-UM Surabaya, dan 60 Mahasiswa yang lulus seleksi tahap pertama MAHIDA, program ini dilaunching oleh Wakil Rektor III UM Surabaya Dr Mahsun Jayadi.
Program MAHIDA menurut Sholikhul Huda merupakan program yang pertama kali diinisiasi oleh UM Surabaya untuk menyemarakan kegiatan menghafal al-Qur’an d lingkungan kampus. Di samping itu, berfungsi untuk menyiapkan imam-imam di masjid-masjid Muhammadiyah. “Program ini juga mempersiapkan mahasiswa untuk melanjutkan S2 melalui program Hafidz. Selain itu menjadi embrio penyiapan SDM untuk pendirian Pesantren Mahasiswa KH Mas Mansur di UM Surabaya,” tukasnya.
Solikhul Huda mengakui bahwa antusiasme mahasiswa terhadap program ini luar biasa. Hal tersebut dibuktikan dari jumlah pendaftar yang hingga kini telah mencapai 150 mahasiswa.
“Mereka kemudian akan diseleksi dengan kriteria tartil, tahsin, tajwid, fashoha, dan diambil 60 mahasiswa. Dari 60 mahasiswa ini akan dibina selama 1 tahun dengan target 2 Juz di bawah muraji’ dosen lulusan al-Azhar dan Yaman untuk nanti diseleksi dan diambil 25 terbaik yang akan diwisuda,” lanjutnya.
Sementara, Dr Mahsun Jayadi selaku Wakil Rektor 3 dan Pembina PPAIK UM Surabaya sangat mengapresiasi dan mendukung program MAHIDA. Dirinya berharap program ini mampu melahirkan mahasiswa yang unggul di bidang intelektualitas dan spiritualitas akhlak. “Sehingga dapat menjadi kader-kader Muhammadiyah yang handal dan maju. Ia berharap agar kedepannya ada peningkatan hafalan dari 2 juz menjadi 3 hingga 4 Juz per tahunnya,” tandasnya ().