MALANG, Suara Muhammadiyah- Bekerja dan berbagi yang baik-baik tidak hanya baik bagi kemaslahatan sekitar. Berbuat dan berbagi secara ikhlas juga dijamin bakal mendapatkan surga Allah SWT. Karena, berbuat kebaikan juga merupakan salah satu wujud jihad fii sabilillah.
Penekanan berbagai dengan ikhlas ini banyak disampaikan Prof Dr H Syafiq Mughni MA, ketua PP Muhammadiyah dalam Kajian Ramadhan 1438 H PCM Kepanjen, yang dilangsungkan di aula KH Mas Mansyur SMK Muhammadiyah 1, Ahad (17/6). Kepada sekitar 200 peserta kajian ini, KH Syafiq Mughni menegaskan perlunya memfungsikan agama sebagai sumber motivasi untuk perjuangan dan nilai ketulusan dalam bekerja.
“Salah satu memperjuangkan agama melalui Persyarikatan Muhammadiyah dan mengerakkan organisasi dan amal-amal usaha Muhammadiyah. Jadi, ber-Muhammadiyah merupakan wujud jihad fi sabilillah,” terang Syafiq Mughni, usai memberikan ceramah.
Bahkan, lanjutnya, awal Muhammadiyah didirikan memiliki prinsip sesuai pesan KH Ahmad Dahlan: ‘Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup dari Muhammadiyah. Menurut Syafiq, jika hal ini dimaknai betul dan dijalani dengan keikhlasan, ada jaminan surga Firdaus dari Allah SWT.
Karena itu pula, katanya, mewujudkan jihad fi sabilillah di Muhammadiyah perlu komitmen kuat untuk mengembangkannya dengn spirit Alma’un dan filantropi. Kenyataannya, apa yang dilakukan Muhammadiyah selama ini membawa keuntungan yang bisa dinikmati masyakat dan bangsa secara umum, tidak hanya warga persyarikatan Muhammadiyah sendiri.
“Dalam setiap amalnya, Muhammadiyah dilandasi semangat taawanu ala birri wat taqwa (tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa). Wujud gerakan filantropi Muhamadiyah, ya bekerja dengan ikhlas,” demikian ketua PP yang membidangi Hubungan antar Agama dan Peradaban ini.
Syafiq Mughni juga mengimbau, bagi yang bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah untuk tetap ikut mengembangkan bagi kemajuan Muhammadiyah, bukan sebaliknya.
“Konsolidasi dan sinergi harus dikedepankan, tanggalkan egoisme perorangan dalam menjalankan terutama amal usaha karena bisa menjadi penyakit yang bisa menganggu persyarikatan Muhammadiyah,” tegasnya. (amin)