MALANG, Suara Muhammadiyah- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) didaulat menjadi Perguruan Tinggi (PT) Asuh bagi dua perguruan tinggi swasta di Jawa Timur yakni Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) dan Universitas Ronggolawe Tuban (UNIRO). Keputusan ini berdasarkan adanya SK Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan No.179/B/SK/2017 tentang Perguruan Tinggi Pelaksana Program Penjaminan Mutu.
Adapun tugas dari Perguruan Tinggi Asuh ini yakni sebagai perpanjangan tangan dari Kemenristekdikti guna memperbaiki mutu dan kualitas perguruan tinggi di Indonesia. oleh karenanya, UMM bersama 26 perguruan tinggi lain di Indonesia akan membina universitas yang belum berakreditasi A.
Kepala Badan Pengelola dan Pengendali Akreditasi (BPPA) UMM, Ainur Rofieq menuturkan bahwa pihaknya didaulat menjadi perguruan tinggi asuh bagi dua perguruan tinggi di klaster dua dan tiga yakni UMSIDA dan UNIRO dengan total 22 program studi yang akan dibimbing.
“Kami diberi kesempatan untuk mengajukan proposal berisi pernyataan kesiapan untuk menjadi perguruan tinggi asuh oleh Belmawa Dikti,” terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa terdapatnya tiga aspek yang ditekankan dalam pembinaan terhadap perguruan tinggi asuhannya. Yakni meliputi sistem penjaminan mutu internal, tata kelola dan tata pamong, serta manajemen pengelolaan akreditasi prodi dan institusi.
Untuk memaksimalkan hal tersebut, lanjut Ainur, pihaknya bekerjasama dengan delapan lembaga penjaminan mutu untuk menggelar workshop pendampingan dan pelatihan dalam mengurus akreditasi selama 6 bulan dari bulan Juni hingga November 2017. Tak hanya itu, UMM juga akan memberikan fasilitas magang kepada UMSIDA dan UNIRO ke beberapa prodi di UMM yang telah terakreditasi A agar keduanya dapat mempelajari tentang sistem akreditasi.
“Magang adalah hal yang cukup penting dilakukan untuk membangun sistem penjaminan mutu secara sistematis dari prodi, fakultas, hingga institusi. Jadi kita mulai bangun dan benahi dari struktur terkecil kemudian membesar pada institusi,” paparnya.
Ainur menambahkan, pihaknya merasa bersyukur dengan diberikannya kesempatan dan kepercayaan oleh Kemenristekdikti dalam membinan kampus lain sehingga dapat memperkenalkan akreditasi dan mutu baik UMM pada masyarakat.
“Dengan menjadi perguruan tinggi asuh, UMM juga berkesempatan untuk memperkenalkan sistem dan mutunya kepada universitas se-Indonesia,” pungkasnya (Neneng/ Yusri).