Jamaah PCM Kepanjen Jalani Malam Terakhir Ramadhan dengan Gembira

Jamaah PCM Kepanjen Jalani Malam Terakhir Ramadhan dengan Gembira

MALANG, Suara Muhammadiyah- Kegembiraan masih terasa di malam terakhir Ramdhan saat qiyamul lail di Masjid Nurul Hidayah PCM Kepanjen, Jumat (23/6). Pengujung Ramadhan 1438 H pun tetap sarat hikmah dengan ceramah kultum yang dibawakan Ustadz Arif Joko Suryadi, SAg.

Memasuki rakaat kedua salat jamaah tarawih, mendadak masjid tanpa penerangan akibat listrik padam. Sempat terjadi kepanikan sesaat anak-anak kecil di dalam masjid, namun jamaah tetap khusyuk dan tidak meninggalkan masjid hingga salam salat witir. Masjid Nurul Hidayah ini hanya menyisakan tiga shaf kosong jamaah.

Ceramah Ust Arif Joko banyak menyinggung kemurahan Allah SWT pada ummat muslim selama puasa Ramadhan. Yakni, nikmat yang berkah, dibelenggunya syaitan, dibukanya pintu surga, hingg malam lailatur qadar yang berarti 1000 bulan kebaikan.

“Banyak hal baik dan positif yang bisa kita lakukan selama menjalani puasa Ramadhan. Dan, Allah SWT juga banyak memberikan yang positif di bulan ini,” demikian Ustdz Arif Joko dalam tausiyahnya.

Arif Joko yang juga sekretaris PCM Kepanjen ini menyebutkan, terdapat empat golongan yang dirindukan surga Allah SWT. Yakni, orang yang mau membaca dan mengkaji Alquran, mampu menjaga perkataan, memberi makan fakir miskin, dan berpuasa.

“Sebuah nikmat karena kita bisa menjalani puasa Ramadhan sampai akhir. Termasuk, meramaikan masjid ini untuk menjalani tarawih berjamaah. Tetapi, ujian yang sebenarnya dimulai sejak Syawal dan seterusnya,” kata lulusan FAI UMM ini.

Di akhir ceramahnya, mewakili PCM Kepanjen Arif Joko banyak terima kasih atas kontribusi takmir, pengurus PCM, serta warga Muhammadiyah dan Aisiyah Kepanjen yang turut meramaikan dan menggairahkan berbagai aktivitas syiar dakwah Muhammadiyah. Tak terkecuali, kerja sama Lazismu dan panitia pembangunan Masjid Nurul Hidayah yang tengah dibangun menjadi tiga lantai.

Menurutnya, masjid Nurul Hidayah PCM Kepanjen tengah dibangun dan sementara menelan dana Rp 1 miliar. Pembangunan direncanakan rampung dua tahun dengan kebutuhan biaya setidaknya Rp 3,8 miliar. Nantinya, masjid Nurul Hidayah ini menjadi pusat dakwah Muhammadiyah di ibu kota Kabupaten Malang ini. (amin)

Exit mobile version