PADANG, Suara Muhammadiyah- Lapas Kelas II Muaro Padang berkerjasama dengan Majelis Tabligh PW Aisyiyah Sumbar menggelar penutupan pesantren Ramadhan 1438H. Sebanyak 51 napi perempuan dan anak, mengikuti kegiatan tersebut pada Kamis, (22/6). Kegiatan yang sudah berlangsung sejak 5 Juni 2017 itu resmi ditutup Kalapaz II A Padang Sri Yuwono.
“Evaluasi diri dan bekali diri dengan agama dan keterampilan. Perbaikilah diri menjadi lebih baik jangan jatuh di lubang yang sama karena manusia yang baik adalah manusia yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik,” ungkap Ketua Lapas Muaro II A Padang Sri Yuwono.
Kondisi Lapas dengan jumlah napi 1.276 orang tersebut termasuk dalam kategori overload dengan jumlah ideal 450 penghuni lapas. “Tahun ini remisi khusus diberikan kepada 700 orang penghuni Lapas sesudah sholat Ied,” ujarnya.
Majelis Tabligh PW Aisyiyah Sumbar Mulyati Jabir mengatakan Pesantren Ramadhan ini sudah diadakan selama enam kali pertemuan sejak 5 juni hingga Kamis 22 Juni 2017 sebanyak dua kali satu minggu, setiap Senin dan Kamis.
“Terima kasih kepada Kalapas yang telah memberi izin bagi Aisyiyah untuk terus memberikan pencerahan segala sesuatu menjadi amal ibadah, kami harapkan apa yang disampaikan narasumber hendaknya membuat warga Lapas berubah menjadi orang yang lebih baik, ” katanya.
Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pembinaan Majelis Tabligh PW Aisyiyah Sumbar. “Mereka, tidak saja dibekali keterampilan membuat sabun Melin namun hati mereka ditempa dengan cahaya agama,” lanjutnya.
Seorang napi anak yang enggan disebutkan namanya mengatakan. “Cukup sekali iko ma (cukup sekali ini saja, red) saya mau taubat saya tidak mau masuk ke Lapas lagi, saya tidak mau jatuh ke lubang yang sama lagi,” tuturnya. (RI)