TAIPEI, Suara Muhammadiyah-Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM)Taiwan menggelar Halal bi Halal bersama seluruh komponen persyarikatan di negeri Formosa tersebut. Acara tahunan yang terselenggara berkat kerjasama antara PCIM, PCIA, dan Tapak Suci Taiwan tersebut kali ini dilangsungkan di Taipei Main Station seusai shalat Idul Fitri di Taipei Plaza, (25/6).
Adam Jerussalem, Ketua Lazismu Taiwan mengatakan bahwa Halal bi Halal tersebut merupakan upaya menerapkan budaya saling silaturahmi seperti halnya yang rutin dilakukan di Indonesia. Ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah menyalurkan zakat, infak dan shodaqohnya melalui Lazismu Taiwan.
“Kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah menyalurkan zakatnya melalui Lazismu Taiwan,” terangnya.
Mawan Nugraha, Ketua MPM PCIM Taiwan mengatakan bahwa momentum tersebut sangat penting bagi para anggota PCIM Taiwan untuk mengkonsolidasikan diri mencapai tujuan bersama.
“Semuanya terlibat, bahkan mereka yang dari ranting juga diundang. Momentum yang penting untuk mengkonsolidasi diri untuk mencapai tujuan bersama dan juga mengakrabkan antara satu sama lain,” terangnya.
Di samping hal tersebut, melalui Halal bi Halal PCIM Taiwan, para naggota mampu saling mengetahui potensi bisnis yang bisa dikembangkan satu sama lainnya. Berbagai produk olahan makanan disajikan sebagai hidangan mengisi Halal bi Halal tersebut. Mawan pun melihat bahwa selain mendapatkan keakraban dan jalinan silaturahmi yang kokoh, para enggota PCIM juga mempu saling meningkatkan potensi ekonomi masing-masing.
“Sebagai ajang untuk mengetahui potensi masing-masing khususnya dalma hal bisnis yang tidak jarang mendapati tantangan. Kalau saya butuh apapun bisa saya pesan dari teman-teman yang ada ataupun sebaliknya jika saya punya sesuatu bisa saya tawarkan melalui forum ini,” lanjutnya.
Menurut Marwan, pertemuan serupa strategis untuk menyatukan visi agar terus bisa eksis di negara tersebut.
“saling menguatkan untuk mencapai tujuan dan juga saling menjaga. Karena jika tidak saling menjaga dan mengingatkan tantangannya sangat besar. Mulai dari keluarga ini, kami merencanakan masa depan secara bersama. Karena ketika nantinya anggota PCIM pulang ke negaranya masing-masing, kita akan tetap menjadi keluarga,” tegasnya.
Sedangkan Arnot, Ketua TS Taiwan berharap kegiatan serupa menjadi awal yang baik untuk mengenalkan Islam di negara tersebut.
“Dengan suasana damai, mudah-mudahan ini menjadi awal untuk bisa mengenalkan Islam di negeri Formosa,” tandasnya. (Th)