SEMARANG, Suara Muhammadiyah- Universitas Muhammadiyah (Unimus) Semarang mengawali kegiatan kampus dengan menggelar kegiatan Hala Bi Halal. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (3/7) ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengeratkan silaturahim yang bertepatan dengan momentum Idul Fitri.
Selain dihadiri oleh Rektor Unimus, Wakil Rektor, serta pejabat struktural lainnya, kegiatan Halal bi Halal ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Tengah Sri Puryono, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir, Ketua BPH Unimus Widadi, serta para anggota BPH. Tak hanya itu, hadir pula dosen UIN Walisongo Semarang, Fahrur Rozi.
Dalam tausiyahnya, Fahrur Rozi mengatakan bahwa puasa ramadhan merupakan amal ibadah yang menuntut kejujuran luar biasa. Menurutnya, hal ini mengingat tidak adanya tanda khusus yang membedakan antara orang yang berpuasa dan yang tidak berpuasa.
“Beda dengan ibadah lain seperti shalat, zakat, haji, dll yang terkadang bisa dilihat orang lain. Kalau puasa ramadhan dengan semangat kejujuran luar biasa bisa diteruskan pada 11 bulan lainnya, maka tidak akan terjadi hal-hal buruk dilakukan manusia lewat kejujuran tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Rektor Unimus, Masrukhi memaknai momentum Idul Fitri sebagai momentum kembali ke fitrah. Ia juga menyeru agar momentum usai ramadhan ini dijadikan sebagai momentum untuk menguatkan kebersamaan dalam bekerja dan menjalankan tugas.
“Momen Idul Fitri bisa dijadikan momen kembali ke fitrah, kebersamaan dalam bekerja dan menjalankan tugas,” pungkasnya (sgi/ Yusri).