Rektor Unismuh Palu Lantik Sejumlah Pejabat Baru

Rektor Unismuh Palu Lantik Sejumlah Pejabat Baru

PALU, Suara Muhammadiyah-Rektor Universitas Muhammadiyah Palu, Dr H Rajindra Rum SE MM untuk pertama kalinya sejak dilantik April 2017 lalu, melakukan perombakan pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palu. Ada beberapa pejabat bergeser posisi, dan ada juga yang dinonjobkan.

Di antara jabatan yang diisi pejabat baru adalah Kepala Biro Administrasi Umum Kepegawaian dan keuangan, dari pejabat lama Drs H Yahya R. Kibi digantikan oleh Ir Taufik. Kemudian Kabag Keuangan dari pejabat lama Hj Desak Made Karyani SE MM digantikan oleh Nasrul Hak SE MM.

Selain itu, jabatan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, juga bergeser dari pejabat lama Hj Maisa SH MH digantikan oleh Dr Darmawati Tombolotutu SE MSi. Begitu juga dua jabatan di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tersebut yakni Divisi Penelitian dari pejabat lama Dr Hendra Pribadi digantikan oleh Wahiduddin Basri ST MT dan Divisi Pengabdian dari pejabat lama Dr Gatot Margono digantikan oleh Dr Moh. Yusuf Hasmin.

Sementara di tingkat Fakultas, jabatan Kepala Tata Usaha Fakultas Ekonomi yang ditinggalkan oleh Nasrul Hak SE MM digantikan oleh Hj Desak Made Karyani SE MM. Begitu juga di Pascasarjana, jabatan Direktur Pascasarjana dijabat oleh DR Aminun P Omolu menggantikan Dr Syaifullah Bombang. Sementara Dr Syaifullah Bombang digeser menjabat sebagai Asisten Direktur Pascasarjana menggantikan Najamuddin Ramly, yang kini menjadi pejabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Untuk posisi Kepala Tata Usaha Pascasarjana diberikan kepercayaan kepada Drs Amiluddin Jamal.

Pelantikan tersebut turut dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulteng, Drs H Ahmad Dahlan SH MH dan para Dekan di jajaran Universitas Muhammadiyah Palu.

Rektor Unismuh Palu, Dr H Rajindra Rum SE MM dalam amanahnya menekankan bahwa pergeseran atau pelantikan pejabat merupakan hal yang biasa dalam sebuah organisasi, karena tujuannya untuk menyegaran dan memperkaya ilmu. “Jangan dipahami pergantian pejabat itu adalah hukuman, itu semata-mata untuk penyegaran,” jelasnya. (fer)

Exit mobile version