MAKASSAR, Suara Muhammadiyah- Pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berlantai delapan yang terletak di Jl Hertasning, diperkirakan akan menelan biaya hingga Rp 250 miliar.
Hingga kini, pembangunan fisik sudah rampung sekitar 25-30 persen dengan jumlah dana yang sudah dihabiskan kurang lebih sekitar Rp 70 miliar. Artinya untuk menuntaskan pembangunan ini hingga selesai masih membutuhkan dana yang tidak sedikit yakni masih ada sekitar Rp 150 miliar lebih.
Ketua BPH Unismuh Makassar, Muh Syaiful Saleh mengatakan bahwa di awal tahun 2018 Rumah Sakit ini diharapkan sudah bisa digunakan. Hanya sekarang ini butuh dana tambahan sekitar Rp 30 miliar.
“Kita berharap tiga bulan kedepan bisa terkumpul uang Rp30 miliar dan kalau ini bisa dicapai, maka Insya Allah awal tahun depan sudah bisa dibuka,” harapnya.
Ketika ditanya oleh media, siapa saja yang berinvestasi dalam pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Unismuh ini, Syaiful mengatakan bahwa Unismuh Makassar mengambil 50 persen saham dari 210 ribu saham yang dijual. Sementara 50 persen saham atau sekitar 105 ribu lembar saham lainnya diberikan kesempatan kepada seluruh civitas akademika Unismuh Makassar maupun keluarga besar Muhammadiyah untuk berinvestasi dengan membeli saham.
Disampaikan Syaiful, bahwa satu lembar saham bernilai Rp1 juta. Rektor dalam acara halal bihalal yang dilaksanakan oleh BPH Unismuh di Rumah Sakit Muhammadiyah Unismuh membeli 23 lembar saham, sementara Ketua BPH membeli 24 lembar saham.
“Tidak hanya Rektor dan BPH, tetapi juga dekan, dosen, karyawan dan keluaga besar Muhammadiyah bisa membeli saham. Saya akan mendatangi anda agar mau membeli saham,” tandas Syaiful dihadapan dosen dan karyawan Unismuh Makassar (nasrullah).