PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah- Dalam melaksanakan tugas suci Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) tak mau jauh dari komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia untuk senantiasa hidup sukses. Sedikitnya 1458 mahasiswa periode semester gasal tahun ajaran 2017-2018 adakan pembekalan di Auditoium ukuwah Islamiyah, Senin, (3/7). Acara yang dimulai pukul 8 pagi itu dibuka oleh Ketua LPPM UMP, Dr Suwarno, MSi.
Dalam sambutannya Suwarno melaporkan bahwa KKN kali ini terbagi dalam tiga kelompok, antara laini KKN Internasional bekerja sama dengan Universiti Teknologi Malaysia, KKN Mu bekerjasama dengan PTM se-Indonesia, dan KKN reguler ditempatkan di lima Kabupaten, yaitu Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Brebes, Cilacap dan Kebumen.
“Khusus Brebes bersedia ditempati KKN jika desa yang sama ditempati KKN minimal tiga tahun. Berbeda dengan KKN sebelumnya, kali ini KKN selain bekerjasama dengan aparat desa juga bekerjasama dengan Pengurus Ranting Muhammadiyah. Diharapkan mulai tahun ini setiap desa pada saat penutupan KKN diakhiri dengan pengajian akbar,” katanya.
Ketua LPPM, Wakil Rektor I, Dr Anjar Nugroho, MSI, MHI dalam sambutannya menyampaikan bahwa mahasiswa KKN harus melakukan sosialisasi diri di masyarakat untuk menjadi orang sukses. Mahasiswa KKN harus melepaskan diri dari rutinitas akademik di kampus.
Menurutnya kemampuan untuk beradaptasi di lingkungan yang baru Desa tempat KKN akan berbeda dengan lingkungan kampus. Mahasiswa berada di desa harus mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi.
“Di masyarakat nanti mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan komunikasi, mengingat mahasiswa akan dianggap sebagai orang yang berpendidikan di desa tersebut,” tandasnya penuh dengan semangat.
Sementara itu, Condro Nur Alim, SS, MSi Ketua KKN 2017, menjelaskan bahwa ada empat jenis materi yang disampaikan meliputi materi karakteristik wilayah yang disampaikan oleh pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) masing-masing kabupaten.
“Dalam materi ini mahasiswa akan diberikan pengetahuan seperti gambaran wilayah, informasi keadaan masyarakat dan potensi alam wilayah. Selanjutnya, materi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) masing-masing kabupaten,” jelasnya.
Condro menambahkan, program KKN adalah Sinergi Pemberdayaan Cabang dan Ranting Muhammadiyah. Materi dari PDM termasuk materi strategi dakwah dan karakteristik keagamaan masyarakat. Materi selanjutnya adalah materi tentang kebijakan KKN tentang peraturan, tujuan, dan program kegiatan. Sedangkan materi terakhir adalah penjelasan teknis tentang penyusunan program bersama Dosen Pembimbing Lapangan. (Ulya/tegar)