Abdikan Diri di Wilayah 3T, UMY Lepas 148 Mahasiswa

Abdikan Diri di Wilayah 3T, UMY Lepas 148 Mahasiswa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan pelepasan resmi untuk pemberangkatan kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Tematik di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) Indonesia. Sebanyak 148 mahasiswa dilepas secara resmi oleh Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP pada Selasa (11/7) di Lobby Rektorat UMY.  Mahasiswa yang tergabung dalam 5 kelompok tersebut akan membaktikan diri pada negri untuk turut berperan dalam membangun dan memberdayakan masyarakat di daerah 3T.

Daerah dan komunitas yang menjadi lokasi penerjunan untuk 5 kelompok KKN tersebut yaitu masyarakat suku Kokoda di Sorong (Papua) dimana sebanyak 25 mahasiswa UMY akan memberdayakan masyarakat setempat. Selanjutnya 31 mahasiswa akan turun ke masyarakat Sambi Rampas Manggarai Timur (Nusa Tenggara Timur). 36 mahasiswa akan berangkat ke Sembalun, Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat). Kemudian sebanyak 40 mahasiswa akan terjun ke daerah perbatasan Sebatik (Kalimantan Utara) dan 16 mahasiswa akan terjun ke Berau (Kalimantan Timur).

Dalam sambutan yang diberikan oleh Dr. Gunawan Budiyanto, MP., ia berpesan agar mahasiswa yang akan melakukan KKN melakukan persiapan sematang mungkin untuk menghadapi lingkungan yang akan segera mereka temui. “Ada hal-hal sepesifik yang perlu mahasiswa perhatikan terutama ketika membicarakan wilayah 3T. Contohnya seperti wilayah Sebatik yang merupakan wilayah terdepan Indonesia dan berbatasan langsung dengan negara tetangga, tantangan mahasiswa adalah rasa berbangsa yang tipis. Masyarakat di sana lebih bangga dengan negara tetangga ketimbang negri sendiri. Kemudian juga misalnya di daerah Sembalun yang penduduknya saat ini sedang mengalami masa transisi dari agraris ke pariwisata.  Perpindahan ini akan berdampak pada aspek pendidikan masyarakatnya, karena biasanya pada wilayah yang bertumpu pada pariwisata ekspos pendidikan yang didapat oleh masyrakatnya tergolong rendah. Hal-hal spesifik seperti inilah yang harus mahasiswa perhatikan dan menjadi fokus kegiatan kalian di lokasi nantinya,” papar gunawan.

Ditambahkan oleh Hilman Latief, MA.,Ph.D. selaku kepala LAZISMU ( Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) bahwa KKN di daerah 3T tersebut merupakan kelanjutan dari hasil Muktamar Muhammadiyah di Makasar lalu. “KKN Mandiri ini sudah kami lakukan sebelumnya dan yang ini merupakan periode ke-3. Ini merupakan bukti kemajuan yang baik dari program yang sudah pernah dilakukan sebelumnya di lokasi tersebut. KKN di daerah 3T ini juga merupakan hasil penerjemahan oleh UMY terkait keputusan Muktamar Muhammadiyah yang memberikan perhatian lebih ke daerah 3T,” tambah Hilman.

Dilanjutkan oleh Hilman yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK UMY agar kegiatan KKN di daerah 3T yang dilakukan oleh mahasiswa pada periode sebelumnya dapat dibukukan. “Kami sudah menghubungi beberapa mahasiswa yang merupakan alumni dari program KKN ini untuk bisa memberikan laporan dari kegiatan KKN mereka. Tujuannya adalah untuk membuat sebuah buku yang nanti akan dipublikasikan sebagai pedoman bagi adik-adik kelas yang akan melanjutkan kegiatan ini dikemudian hari. Juga sebagai media pomosi untuk peran UMY dalam masyarakat,” ujar Hilman. (raditia)

 

Exit mobile version