JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Kehadiran Film Nyai Ahmad Dahlan menjadi kado bagi bangsa Indonesia yang akan berulang tahun ke-72 pada 17 Agustus 2017. Beberapa hari berselang, pada 24 Agustus 2017, film yang mengisahkan tentang pahlawan nasional perempuan pertama Muhammadiyah akan ditayangkan secara serentak di bioskop 21.
Tim promo film Nyai Ahmad Dahlan (NAD) M Izzul Muslimin, menyatakan bahwa film ini menjadi kado bagi peringatan kemerdekaan RI yang ke-72. “Film ini akan menjadi kado bagi bangsa Indonesia, dan persyarikatan Muhammadiyah secara khusus,” kata Izzul, saat melakukan audiensi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy, Rabu (7/6).
Menurut Izzul, film yang disutradarai oleh Ola Ata Adonara itu melibatkan artis nasional dan para kader Muhammadiyah. Tika Bivrani, pemeran Fatmawati dalam film Soekarno memainkan peran sebagai Nyai Ahmad Dahlan. Sementara KH Ahmad Dahlan diperankan David Chalik. “Selain itu film ini juga didukung belasan kader bahkan aktivis Muhammadiyah,” katanya.
Wikipedia menulis, Nyai Ahmad Dahlan atau Nyai Walidah merupakan tokoh emansipasi perempuan dari Kauman, kampung santri di Yogyakarta. Pada zamannya, Nyai Ahmad Dahlan ini menjadi panutan kaum perempuan. Kiprah keumatan dan kebangsaan yang diperankan melampaui zamannya. Istri dari KH Ahmad Dahlan ini juga pernah menjadi perempuan pertama yang memimpin Kongres Muhammadiyah pada 1926.
Menyadari pentingnya mewariskan spirit pembaharuan Nyai Ahmad Dahlan bagi generasi bangsa, tokoh ini penting untuk didokumentasikan dalam bentuk film. Sehingga perjuangan dan cerita panjang keterlibatan Nyai Ahmad Dahlan dan pergerakan kaum perempuan tidak usang ditelan zaman. Pihak keluarga KH Ahmad Dahlan kemudian menginisiasi untuk membuat sebuah film yang berjudul Nyai Ahmad Dahlan The Movie.
Sementara itu, Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah sangat mendukung film-film nasional yang dapat menumbuhkan semangat dan nilai nilai perjuangan. Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat dapat menjadikan Film Nyai Ahmad Dahlan sebagai tontonan dan sekaligus tuntunan yang mendidik.
“Film ini hadir pada saat yang tepat, ketika Bangsa Indonesia merindukan sosok yang bisa menjadi teladan, yang bersedia mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk kepentingan umat dan bangsa,” kata Muhadjir.
Dukungan dan kesan serupa disampaikan oleh beberapa tokoh lainnya. Di antaranya Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti juga memberi apresiasi terhadap film yang menggandeng media partner Suara Muhammadiyah ini. “Sosok Nyai Ahmad Dahlan sangat istimewa, karena beliau adalah satu-satunya tokoh perempuan Muhammadiyah yang telah ditetapkan Pemerintah RI sebagai Pahlawan Nasional,” kata Abdul Mu’ti. (Ribas)