SURABAYA, Suara Muhammadiyah- Salah satu dari tiga kompetensi dasar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yakni humanitas. Oleh karenanya, melakukan pembekalan bagi kadernya dirasa menjadi sesuatu yang sangat perlu dilakukan. Berangkat dari hal tersebut, DPD IMM Jawa Timur melalui Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (SPM) akan menggelar Sekolah Kader Pemberdayaan Masyarakat (SEKAM) pada 16-20 Agustus 2017 di Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan yang digelar selama lima hari ini rencananya akan bekerjasama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Adapun pelaksanaan kegiatan tersebut yakni dalam rangka memunculkan geliat di cabang-cabang tentang pemberdayaan (empowering).
Ketua Bidang SPM DPD IMM Jawa Timur, Dealro Zelasqi Mahadamayo menjelaskan bahwa kegiatan tersebut juga sebagai bentuk eksistensi gerakan dan dakwah IMM Jawa Timur. Hal ini mengingat kedepannya persaingan IMM bukan hanya dengan rekan sesama organisasi, namun juga dengan komunitas-komunitas lain yang mulai menjamur.
“Nah, rata-rata komunitas sudah punya gerakan pemberdayaan yang instan di masyarakat. Kalau IMM tidak punya strategi untuk menyamai level gerakan mereka, bisa jadi perlahan IMM akan tergilas,” tuturnya.
Melalui SEKAM, lanjut Dealro, diharapkan akan mampu membentuk kader-kader dengan jiwa sosial tinggi yang mampu melakukan berbagai inovasi gerakan pemberdayaan di masyarakat sehingga perlahan dapat mengangkat masyarakat keluar dari keterbelakangan dan keterpurukan.
Hal tersebut dirasa selaras dengan tema besar arah gerak DPD IMM Jawa Timur untuk memperkuat basis kaderisasi dalam rangka menjawab tantangan kebangsaan. Pun senada dengan arah gerak DPP IMM yang mengusung misi IMM berkhidmat untuk ummat menuju Indonesia yang berdaulat.
Dealro berharap, pasca SEKAM para kader dapat membawa konsep gerakan pemberdayaan di tiap cabangnya sehingga bisa langsung diimplementasikan secara konkret.
“Itulah pula kenapa kita mengusung tema SEKAM ini dengan membangun kader pemberdayaan dalam memperkuat strategi dakwah persyarikatan. Jadi bukan cuma wujud eksistensi IMM, tapi juga dalam rangka berkhidmat untuk ummat itu, mewujudkan Indonesia yamg berdaulat, menjawab tantangan itu. Kita ini kan bukan cuma kader ikatan, tapi juga kader persyarikatan, kader ummat, dan kader bangsa,” pungkasnya (Ubay).