YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Penguatan Pendidikan Karater merupakan salah satu program Nawacita yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, yang kemudian di implementasikan oleh Kemendikbud melalui pola waktu belajar yang berbeda dari sebelumnya.
Program ini bisa dipakai sebagai pembenahan terhadap sistem pendidikan di Indoensia yang lama, dari sistem lama tersebut menjadikan guru sebagai sumber utama informasi atau dengan bahasa lain siswa hanya mendengarkan guru ceramah. Dengan program Penguatan Pendidikan Karakter yang diterapkan oleh Kemendikbud menjadi pemupuk keaktifan siswa.
Terkait hal ini, Direktur Mu’alimin Aly Aulia menyampaikan bahwa, model atau sistem pendidikan yang menerapkan guru bukan sebagai sentral informasi mulai diterpakan pada Tahun Ajaran baru di Mu’alimin dengan nama Moving Class.
“Moving Class ini diharapkan sebagai pemicu untuk kelas lebih dinamis, karena tidak menjadikan guru sebagai sumber utama informasi dalam kelas. Sehingga siswa juga turut menciptakan dinamisasi kelas”, Imbuhnya.
Sedangkan untuk program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan oleh Mendikbud, yang merubah sistem pendidikan menjadi pola pendidikan berbasis sekolah, dia menyampaikan bahwa, “Selama program tersebut telah melalui uji kajian secara komprehensif dengan berbagai pertimbangan, saya rasa itu menjadi sebuah hal yang baik bagi pendidikan Indoneisa kedepannya,” tuturnya.
Aly juga menambahkan, sistem Penguatan Pendidikan Karakter berbasis sekolah yang dicanangkan oleh Kemendikbud. Di Mu’alimin sudah memulai nya lebih dulu, dan hasilnya memuaskan. Karena di Mu’alimin melakukan pengawasan pada siswa nya secara penuh, sehingga hasil yang di capai oleh siswa terukur serta memiliki standar ketelitian sendiri, (A’an Ar/Mg).