JAKARTA, Suara Muhammadiyah- ‘Aisyiyah berkesempatan mengikuti kegiatan Pertemuan Forum Mitra MAMPU (Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan) pada Selasa- Rabu (11-12/7) di Jakarta. Kegiatan bertajuk “Kepemimpinan Perempuan untuk Mengakhiri Pemiskinan Perempuan dan Ketimpangan Relasi Gender” ini dihadiri oleh Bappenas, KPPPA, Kedutaan Besar Australia, dan juga Mitra MAMPU yang lain.
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Program MAMPU ‘Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah berbicara mengenai Layanan Akses Tes IVA dan Sadarnis yang merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian dan kerja ‘Aisyiyah.
“Isu kesehatan reproduksi masih minim diketahui perempuan Indonesia, karena itu kader ‘Aisyiyah di 16 kabupaten/kota melakukan sosialisasi dan mobilisasi para perempuan untuk lebih tahu, peduli dan aktif tentang kesehatan reproduksi mereka,” ujar Tri yang juga merupakan Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.
Pada pertemuan tersebut, ‘Aisyiyah turut menghadirkan 6 orang perempuan kader ‘Aisyiyah sebagai perwakilan komunitas dampingan ‘Aisyiyah yakni Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA). Mereka yang berasal dari Bantaeng, Magelang, Blitar, Cilacap, Pangkep, dan Sambas ini berbagi tentang kisah dan perubahan yang telah mereka lakukan bersama kader dan kelompok BSA.
Salah salah satu kader ‘Aisyiyah dari Bantaeng, Syamsiah menceritakan mengenai tantangan yang dihadapinya saat mengajak para perempuan di daerahnya untuk sadar akan pentingnya kesehatan reproduksi dan untuk menunda usia pernikahan.
Tak hanya itu, Syamsiah bersama kader yang lain juga menceritakan kisah mereka dalam melakukan advokasi kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang memudahkan akses perempuan pada lima isu yang menjadi perhatian ‘Aisyiyah.
Lebih lanjut Tri menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut ‘Aisyiyah juga mendapatkan apresiasi atas beberapa terobosan yang dilakukan untuk kesehatan reproduksi. Beberapa terobosan tersebut di antaranya yaitu seperti model layanan Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat I dengan pendekatan hak perempuan, Rumah Gizi di BSA, Desa Peduli Kespro dan Gerakan Infaq Sayang Ibu (GISI), juga Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk pemeriksaan IVA dan Kespro.
“‘Aisyiyah terus melakukan beberapa terobosan yang dirasa perlu dengan melihat fakta dan permasalahan yang dihadapi para perempuan di lapangan untuk kesehatan reproduksi mereka,” tandasnya (Suri/Yusri).