BANTUL, Suara Muhammadiyah– Dalam rangka memperingati milad Aisyiyah ke-100, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) kabupaten Bantul menyenggarakan berbagai kegiatan. Rangkaian kegiatan guna semarak milad tersebut berlangsung sejak bulan lalu, tepatnya sudah dimulai pada bulan Suci Ramadhan. Kemarin, Jum’at (14/07), bagian dari rangkaian panjang itu, PDA Bantul sukses menggelar pelatihan jurnalistik, hasil kerjasama dengan Suara Muhammadiyah.
Bertempat di Aula Pertemuan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul, pelatihan jurnalistik siang itu diikuti 60-an peserta. Mereka, papar Murniyati SPd Ketua Panitia, merupakan utusan dari masing-masing Cabang dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-kabupaten Bantul. “Masing-masing kami undang 2 orang,” ucapnya.
Mengawali pelatihan tersebut, Ketua PDA Bantul Hj Her Muryani SPd menyampikan sambutanya. Ia mengatakan, pelatihan jurnalistik penting diadakan sebagai upaya untuk memupuk kemampuan menulis berita pimpinan dan anggota Aisyiyah serta pimpinan dan anggota AUM, dalam mengemban misi dakwah persyarikatan.
Menurutnya, selama ini Bantul memiliki segudang kegiatan dakwah yang cukup inovatif, namun hal itu jarang termuat di media-media yang ada. “Bukan karena media tidak mau meliput, namun lebih kepada kurang mampunya kita dalam menyebarkan informasi dalam bentuk berita,” tegas Ketua PDA Bantul.
Pelatihan jurnalistik ini, kata Ketua PDA tersebut, bertujuan untuk melatih kemampuan kader-kader Aisyiyah dalam menyusun berita. “Dengan harapan, nantinya kader-kader kami menjadi aktif dalam menulis berita, khususnya di web Aisyiyah, syukur di media lain seperti Suara Muhammadiyah,” ujar Muryani
Harapan serupa juga disampaikan Murniyati dalam sambutanya. Melalui pelatihan jurnalistik ini, katanya, Aisyiyah Bantul menginginkan lahirnya kader yang aktif dalam menulis, utamanya menulis berita dan minimal membuat rilis kegiatan. “Lebih dari itu kami sebenarnya sangat menginginkan lahirnya kembali buletin “Amanah” PDM Bantul yang dulu pernah terbit. Semoga,” pungkas Ketua Panitia pelatihan jurnalistik itu.
Keinginan kuat tersebut terlihat jelas saat sesi pelatihan jurnalistik dimulai. Hampir semua peserta berpartisipasi aktif dari awal hingga selesainya kegiatan siang itu. Lewat materi dan tips yang disampaikan oleh Mustofa W Hasyim dan Ganjar SH dari Suara Muhammadiyah, sebagian peserta meresponya dengan berbagai pertanyaan dan usulan. Hingga tak terasa waktu lah yang menghentikan forum menyenangkan tersebut.
Hasilnya, kata Mustofa W Hasyim, hampir semua peserta sudah bisa menulis berita dengan baik. Namun kemampuan itu harus terus menerus dilatih. “Semoga ini menjadi langkah awal bagi kader Aisyiyah untuk lebih aktif lagi dalam berdakwah lewat tulisan,” pesan salah satu Redaktur Senior SM itu kepada peserta pelatihan (gsh).