PEKANBARU, Suara Muhammadiyah- Jelang awal dimulainya tahun ajaran baru 2017/2018, SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru siap menyambut kehadiran siswa baru dengan digelarnya forum ta’arub siswa yang meliputi kegiatan pengenalan lingkungan sekolah, cara belajar efektif, memahami aturan sekolah dan tata krama, serta pemberian materi Al Islam Kemuhammadiyahan.
Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru, Firnando menegaskan bahwa dalam masa orientasi sekolah bagi siswa baru ini, pihaknya tidak menggelar perpeloncan. Hal ini sesuai dengan ketetapan dari Mendikbud Muhadjir Effendy yang menegaskan kepada semua pihak untuk menjadikan sekolah sebagai “rumah kedua” bagi siswa.
“Terkait hari pertama pelajar SMP mengikuti proses pendidikan tahun ajaran 2017, SMP Muhammadiyah tidak menggelar perpeloncoan, melainkan menggantinya dengan forum ta’aruf siswa yakni pengenalan lingkungan di sekitar sekolah,” terangnya, Senin (11/7).
Disampaikan Firnando bahwa manajemen sekolah tidak menggelar perpeloncoan mengingat harus diberikannya kesan yang baik bagi para pelajar tentang sekolah sehingga para siswa menjadi senang.
“Kita InsyaAllah akan membantu mereka belajar dengan baik. Kita menggelar MOS jauh dari perpeloncoan atau kekerasan dan MOS hanya berisi pengenalan lingkungan belajar yang baru, serta membangun nasionalisme yakni cinta tanah air,” paparnya.
Menurut Firnando, nantinya pihaknya akan memberikan pengetahuan umum sekaligus pelajaran agama Islam Kemuhammadiyahan, dengan program unggulannya yakni Tahfidz Al Qur’an. Tak hanya itu, pelajar juga akan dibekali dengan pengetahuan tentang penyelenggaraan jenazah pada kelas sembilan agar kelak para siswa dapat memberikan bantuan kepada keluarga dan tetangganya.
Lebih lanjut Firnando menyampaikan bahwa hingga kini animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke SMP Muhammadiyah cukup tinggi. Oleh karenanya, pihaknya menyiapkan dengan baik sistem sekolah yang dipimpinnya. Di tahun 2017, pihaknya membuka 7 kelas yang terdiri atas 4 kelas Binsus (bimbingan khusus) serta tiga lokal untuk kelas reguler dengan 32 pelajar saja. Hal ini sesuai Permendikbud terkait pembatasan jumlah pelajar dalam satu lokal terlebih mengingat diperolehnya akreditasi A sejak tahun 2012.
“Untuk kelas Binsus, masing-masing kelas terdiri dari 30 orang dengan dimilikinya alat pendingin di setiap kelas, loker untuk siswa, serta digunakannya infocus dalam proses belajar,” ujarnya.
Terkait tenaga pendidik, lanjut Firnando, SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru dapat menjalankan proses belajar mengajar dengan baik dengan dimilikinya sebanyak 37 orang tenaga pendidik di antaranya 8 PNS, 15 guru yayasan, serta tenaga kontrak.
“Dengan sistem pendidikan vokasional dari pukul 07.10-16.30 dan dengan menerapkan kurikulum 13 sejak tahun 2013 melalui manajemen pendidikan berbasis sekolah, SMP Muhammadiyah kini didukung oleh sebanyak 37 orang pendidik,” tandasnya (Antara/ Yusri).