SURABAYA, Suara Muhammadiyah– Komitmen mewujudkan sekolah ideal Muhammadiyah terus diperkuat Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PW Muhammadiyah Jawa Timur. Tahun ini, Muhammadiyah branded school bakal diwujudkan secara bertahap.
Memasuki tahun ajaran 2017/2018, Majelis Dikdasmen PWM Jatim mengawali komitmen tersebut dengan menggelar Rapat Koordinasi Sekolah/Madrasah Muhammadiyah se-Jawa Timur, Jumat (14/7). Rakor yang dilangsungkan di Auditorium KH Mansur PWM Jawa Timur ini diikuti seribu lebih peserta. Mereka terdiri dari unsur Kepala Sekolah/Madrasah, pimpinan Majelis Dikdasmen Kabupaten/Kota, dan Majelis Dikdasmen PWM Jatim.
Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur, Dra Hj Arbaiyyah Yusuf MA mengungkapkan, Majelis Dikdasmen PWM mendorong sekolah-sekolah Muhammadiyah tetap menjaga mutu pelayanan pendidikannya. Selain mengacu pada Standar Pendidikan Nasional, harus juga mengacu pada Muhammadiyah Branded School yang sudah digariskan bersama.
Menurutnya, ada 10 (sepuluh) indikator branded school ala Muhammadiyah. Yakni, Clear Vision and Value, Clean Green Hygiene and Beautiful school, Inspiring School Community, dan Community Trust. Indikator lainnya, adalah menerapkan Holistic Education Approach, Financial Well Management, Islamic and Quality Culture, International Orientation, dan Friendly Child School.
“Sekolah boleh menekankan pada indikator tertentu. Namun demikian, indikator sekolah Muhammadiyah dengan visi dan nilai wajib dimiliki, yang lainnya bisa diberlakukan bertahap,” demikian Arbaiyah, Sabtu (15/7) malam.
Saat closing ceremony rakor, pihak Dikdasmen PWM juga menginstruksikan kepada para kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah Jawa Timur untuk mensukseskan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan memulai tahun ajaran baru 2017/2018 dengan semangat baru, prestasi baru dan kemajuan baru.
Rapat koordinasi ini juga menghadirkan langsunh Dirjen Pendidikan Menengah Kemdikbud RI, Hamid Muhammad, MSc. PhD. Dalam pemaparannya, Hamid mengingatkan para kepala sekolah untuk mewujudkan sekolah Muhammadiyah yang maju dan unggul.
Sekolah maju dan unggul, kata Hamid Muhammad, dimulai dari kemajuan pola pikir kepala sekolah. Kepala sekolah yang visioner akan melahirkan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang unggul. Demikian pula guru yang unggul akan menghasilkan peserta didik yang unggul dan berkemajuan.
Secara khusus, Dirjen Dikmen berpesan agar kepala sekolah Muhammadiyah rajin membaca Peraturan Pemerintah (PP) dan Permendikbud dari sumber aslinya, bukan dari koran atau pendapat orang. Terlebih, belakangan ini marak orang berkomentar di media tentang pendidikan dan menolak kebijakan Kemdikbud, tetapi yang bersangkutan belum membaca atau paham betul aturan terkait. [min]