CILACAP, Suara Muhammadiyah– Ratusan relawan Muhammadiyah se Jawa Tengah melakukan kunjungan ke Nusakambangan tepatnya di pantai permisan dan pasir putih. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan silaturahmi dan pengajian syawal 1438 H yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Cilacap.
“Ini kegiatan rihlah di sela sela aktivitas relawan. Sekali waktu kami perlu rekreasi dan pilihannya jatuh di Nusakambangan,” ungkap Naibul
Firdaus Wajdi Ketua MDMC Klaten yang ikut dalam rombongan mengaku baru pertama kali ini bisa berkunjung ke Nusakambangan. “Ini pengalaman pertama kali seumur hidup saya bisa berkunjung ke Nusakambangan dan melihat dari dekat pantai laut selatan yang menakjubkan yang konon kabarnya juga menjadi salah satu kawasan penggemblengan pasukan khusus TNI,” tambahnya.
Ratusan relawan Muhammadiyah sejak pagi hari sudah berada di dermaga penyeberangan menuju Nusakambangan. Pemeriksaan dilakukan dengan sangat ketat satu persatu mengingat Nusakambangan merupakan tempat lembaga pemasyarakatan bagi para narapidana kelas kakap.
Menurut Tasnarto Ketua MDMC Cilacap pihaknya telah mempersiapkan kunjungan ini jauh hari terutama menyangkut perijinan. “Nusakambangan merupakan salah satu daya tarik wisata namun proses perijinan ke lokasi membutuhkan waktu sehingga kamipun perlu mempersiapkan dengan sebaik baiknya karena memberikan yang terbaik bagi relawan Muhammadiyah se Jawa Tengah,” imbuh nya.
Setelah menyeberang dengan kapal ferry dan tiba di dermaga Nusakambangan pemeriksaan juga dilakukan sebelum akhirnya diangkut oleh kendaraan yang sudah disediakan.
Para relawan menikmati pemandangan hutan Nusakambangan yang lebat. Berbagai satwa liar menghuni pulau ini seperti macan dan ular kobra. Di sepanjang perjalanan relawan juga dapat melihat dari dekat lapas lapas yang berdiri kokoh dengan pengamanan yang super ketat.
Tiba di pantai permisan relawan disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Di tengah deburan ombak pantai laut selatan yang ganas menjulang berdiri prasasti berupa belati komando ukuran raksasa menancap di tengah tebing batu karang.
“Bagi pegiat alam terbuka dan medan ekstrim kawasan Nusakambangan ini sangat menantang. Semoga suatu saat kami bisa berlatih di sini,” harap Naibul Umam. (Naibul Umam)