SLEMAN, Suara Muhammadiyah- Syawalan biasanya digunakan sebagai momentum silaturahmi dan saling memaafkan. Kesempatan ini yang kemudian tidak disia-siakan oleh fasilitator MPM PP untuk bertemu dan berkumpul bersama kelompok dampingan, salah satunya kelompok dampingan Difabel Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (15/7).
Bukan hanya silaturahmi biasa, fasilitator juga memanfaatkannya untuk memperkuat program yang telah dijalankan. “Kesempatan syawalan ini bukan hanya ajang silaturahim dan memaafkan, kita disini juga membicarakan mengenai cara untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja Koperasi Simpan Pinjam (KSP) kedepannya,” tutur Amelia Puji Islami fasilitator MPM PP Muhammadiyah.
Amel menambahkan, KSP yang dimiliki oleh kelompok dampingan Difabel Ngaglik ini setidaknya telah berjalan satu tahun. Tapi untuk masalah badan hukum dan IMB nya sampai sekarang belum terselesaikan. “Selain kumpul, kita disini juga membahas soal itu,” tutupnya.
Disisi lain, Kuni Fatonah Bendahara kelompok dampingan menyampaikan harapannya terkait fasilitator. “Pengurus KSP masih sangat membutuhkan pelatihan mengenai pembukuan, baik manual atau pun dengan komputerisasi,” ungkapnya.
Sehingga kedepannya, diharapkan untuk pengurus lebih giat untuk meningkatkan KSP dan bagi fasilitator diharapkan untuk lebih proaktif lagi dalam melakukan pendampingan. (A’an ar/mg)