YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Memanfaatkan momentum pembukaan Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa Baru (FORTASI) dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta resmikan Mini Market dan Catering, Senin (17/7). Peresmian ini di antaranya dihadiri oleh Drs Akid Widi Rahmanto dari PDM Kota Yogyakarta dan Prof Dr Ir Imam Robandi, MT dari Institut Teknologi Surabaya (ITS).
Menurut Kepala SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta Supriyadi, SPd, MSi, Keberadaan Mini Market dan Catering untuk warga sekolah ini bertujuan untuk mengubah kebisaan murid yang seringkali mengonsumsi jajanan kurang sehat. “Rentan sekali di kalangan sekolah akan jajanan sehat yang mampu menyuplai kesehatan serta gizi anak tanpa pengawasan orangtua,” tuturnya.
Catering SMP Muhammadiyah 2 ini juga tidak sembarangan menyiapkan menu dan bahan makanan yang akan dikonsumsi para siswa. Supriyadi pun menerangkan bahwa konsep Catering sehat yang ditetapkan oleh pihaknya menerapkan sistem masak 1- 2 jam sebelum dimakan. Sehingga, makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang masih fresh setelah dimasak. Bahkan, tim catering sendiri telah menyiapkan menu makanan yang variatif selama kurang lebih 2 minggu yang akan terus diperbarui. Sehingga, selain gizi para siswa terjamin, mereka pun tidak bosan dengan menu makanan yang ada.
“Kami berkerja sama dengan SMK Negeri jurusan tata boga dalam pengontrolan makanan. Mereka menyerahkan 5 koki ahli pada bidangnya sekaligus menyiapkan menu. Adanya pengontrolan dari SMK Negeri tata boga supaya tidak membosankan, dan memperhatikan kandungan gizi vitamin sudah terhitung. Makanan yang kiranya tidak sehat seperti adanya gorengan. Pendaftaran makanan yang adakami kontrol secara maksimal,” lanjutnya.
Ditanya tentang biaya catering, Supriyadi menyebutkan bahwa setiap box nya dikenakan kurang lebih 9 ribu rupiah yang akan dimasukkan ke anggaran SPP perbulannya.
“Menjaga kesehatan anak di sekolah itu sangatlah penting, apalagi selama 3 tahun juga harus di perhatikan makan anak agar terjaga serta kandungan gizi itu penting sekali, Mengigat kegiatan anak di sekolah sangatlah padat dan sekarang bisa sampai full seharian, sekolah juga memberikan inisiatif berupa catering. Kalau sampai sore anak makan gorengan dan jajan gak beres bahaya,“ imbuhnya.
Sedangkan diresmikannya “Kapas 2 Mart “ sendiri menurut Supriyadi akan memaksimalkan fungsi kontrol terhadap makanan yang sudah kadaluarsa yang tentunya akan membahayakan kesehatan anak. Filosofi Kapas 2 Mart sendiri terang Supriyadi dimaknai bahwa kapas memiliki sifat yang ringan akan tetapi memiliki manfaat yang besar.
“Melalui kegiatan makan bersama di Sekolah kira-kira ada 8 karakter yang akan dibiasakan oleh siswa, diantaranya kesabaran, kebersihan, gotong royong dan lainnya,” tandasnya. (Mia-Mg)