MAGELANG, Suara Muhammadiyah- Wajah sumringah nampak terlihat dari raut muka Wiwin ketika petugas Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Magelang menyambangi rumahnya. Setidaknya ada perasaan lega karena kedatangan karyawan lazismu untuk memberikan sepeda baru yang dapat Wiwin manfaatkan untuk berangkat ke sekolah setiap harinya. Ia tidak akan jalan kaki untuk menyusuri setiap jengkal jarak yang akan ia tempuh menuju sekolah barunya.
Wiwin adalah salah seorang pelajar yang baru saja masuk salah satu SMP Negeri di Kota Magelang. Dengan segala keterbatasan, ia tetap semangat untuk dapat menikmati jenjang pendidikan seperti teman-teman sebayanya. Ia sempat mengatakan kepada karyawan lazismu bahwa cita-citanya kelak adalah menjadi seorang KOWAD (tentara wanita).
Berkat kebaikan hati seorang dermawan yang meminjami sepetak tanah, Wiwin menempati rumah berukuran 3×3 seadanya bersama orang tua dan adiknya di Ngentak, Kwayuhan, Kelurahan Gelangan, Kota Magelang. Dengan penghasilan pas-pasan sebagai seorang penarik becak, Pak Kus menghidupi satu istri dan dua anaknya tersebut. tidak ada yang mewah dalam isi rumahnya kecuali hanya satu kamar tidur dan ruang tamu seadanya.
Jarak rumah ke sekolah SMP Wiwin cukup jauh jika harus berjalan kaki. Namun belum cukup uang jika setiap hari harus naik angkot. ”Mas, saya tidak tahu harus bilang apa sama Anda. Saya hanya bisa mengucapkan terimakasih banyak sama sampean dan Lazismu Kota Magelang yang telah memenuhi kebutuhan sepeda anak saya sehingga bisa digunakan untuk ke sekolah dan tidak harus jalan kaki,” ucap Pak Kus penuh syukur.
Andi Triyanto, selaku Ketua lazismu Kota Magelang mengatakan bahwa Lazismu Kota Magelang sebagai lembaga filantropi yang peduli di bidang pendidikan, tentunya senang karena mampu membantu pada mereka yang memang benar-benar membutuhkan. Kehadiran lazismu diharapkan mampu memberi manfaat. Sehingga dana dari umat ini pun akan kembali kepada umat.
Imbuh Andi Triyanto, Lazismu Kota Magelang juga mempunyai program unggulan dalam bidang pendidikan yaitu “Gerakan Orang Tua Asuh”. Program ini diluncurkan untuk memberikan bantuan pendidikan kepada para dhu’afa yang memang sedang mengenyam pendidikan. Ada sekitar 20 siswa yang sampai hari ini dibiayai oleh Lazismu Kota Magelang baik dari tingkat SD, SMP, hingga perguruan tinggi. “Oleh karena itu, Andi berharap masih ada para dermawan yang dapat ikut dalam gerakan tersebut sehingga mampu membantu para siswa yang selama ini di tanggung oleh lazismu Kota Magelang,” pungkas Andi. (Fury Fariansyah)