JAKARTA, Suara Muhammadiyah– Pimpinan Pusat Aisyiyah belum lama ini mengikuti kegiatan peretemuan mitra MAMPU (Maju Perempuan Indonesia ) atau biasa dikenal dengan pemberdayaan serta penanggulangan kemiskinan di Jakarta pada tanggal 11- 12 Juli 2017. Guna mengangkat isu kesehatan reproduksi yang masih minim di kalangan perempuan Indonesia, acara ini dihadiri oleh Bappenas, KPPPA, Kedutaan Besar Australia, dan juga Mitra MAMPU yang lain.
Pada pertemuan tersebut, Aisyiyah turut menghadirkan 6 kader perempuan Aisyiyah sebagai perwakilan komunitas dampingan Aisyiyah yakni Balai Sakinah Aisyiyah (BSA) mereka yang berasal dari Bantaeng, Magelang, Blitar, Cilacap, Pangkep dan Sambas ini berbagi tentang kisah perubahan yang sudah di lakukan bersama kader dan kelompok BSA.
Keaktifan Aisyiyah dalam kesehatan reproduksi, dapat memberikan ruang bagi warga Aisyiyah serta dampaknya. Menguatnya kepemimpinan perempuan melalui kelompok BSA yang dikelola Aisyiyah, karena melalui BSA tersebut kader- kader Aisyiyah mendorong perempuan untuk berani bicara serta menyampaikan usulan dalam kelompok juga dalam kegiatan di desa dan daerah seperti musrenbangdes dan musrenbangda. Dikuatkannya lagi kelompok perempuan yang dikelola Aisyiyah kebanyakan anggota adalah kelompok dhuafa-mustadhafin.
Munculnya kebijakan tentang kespro yang berpihak pada perempuan, dari beberapa advokasi yang sudah dilakukan Aisyiyah sudah muncul Surat Edaran ASI juga pemriksaan IVA. Perubahan perilaku kesehatan juga terdeteksi dari kegiatan ini.
Secara kelembagaan terjadi juga perluasan penguatan cabang dan ranting Aisyiyah sampai 2016 ada 22 PCA baru dan PRA baru baik yang sudah resmi ataupun baru dilakukan pengajuan. Tumbuhnya cabang dan ranting yang baru tidak dipungkiri juga dengan tumbuhnya budaya pengelolaan pengetahuan antar daerah sehingga kisah daerah satu bisa diikuti oleh daerah lain. (Mia/Mg)