YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Selangkah lagi, keberadaan Museum Muhammadiyah akan terealisikan. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah Muchlas, MT dalam pernyataan resminya yang diterima Suara Muhammadiyah hari ini (21/7). Peletakan batu pertama Museum Muhammadiyah akan dilakukan besok Sabtu (22/7) di Kompleks Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kampus 4. Presiden Joko Widodo pun akan hadir meletakkan batu pertama pembangunan gedung Museum Muhammadiyah ini.
“Kabar yang sangat menggembirakan kita semua karena Bapak Presiden Republik Indonesia, Ir.H. Joko Widodo bersedia menghadiri acara peletakan batu pertama atau groundbreaking Gedung Museum Muhammadiyah pertama di Kompleks Universitas Ahmad Dahlan (UAD),” tutur Muchlas.
Renncananya turut hadir dalam peletakan batu pertama ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pengurus MPI PP Muhammadiyah, elemen Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah, serta warga Muhammadiyah.
Muchlas menerangkan bahwa inisiasi pendirian Museum Muhammadiyah sendiri telah dimulai sejak periode 2010-2015. Menurutnya, Muhammadiyah yang telah melintasi usia 1 abad sudah selayaknya memiliki museum sebagai pusat pendokumentasian berbagai arsip, dokumen, dan artefak bersejarah yang akan juga berfungsi sebagai sarana edukasi generasi yang akan datang. Di samping, Muhammadiyah sebagi sebuah gerakan memiliki peranan yang cukup strategis dalam masyarakat Indonesia.
“Puji syukur Alhamdulillah saat ini Pemerintah Republik Indonesia bersedia memfasilitasi ikhtiar besar persyarikatan Muhammadiyah untuk mewujudkan mimpinya memiliki museum sebagai pusat informasi dan dokumentasi sejarah gemilang kiprah Muhammadiyah membangun bangsa,” lanjutnya.
Tiga tujuan pokok Pendirian Museum Muhammadiyah sendiri terang Muchlas adalah sebagai pusat dokumentasi dan informasi sejarah gerakan Muhammadiyah, sebagai media pendidikan, dan sebagai media pariwisata.
“Museum Muhammadiyah didirikan adalah sebagai sebuah upaya sungguh-sungguh pendokumentasian secara komprehensif sejarah dan hasil karya Muhammadiyah sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia. sehingga museum ini menjadi media transformasi nilai dan informasi tentang beragam tokoh serta peran kebangsaan Muhammadiyah disamping nilai historisnya,” tukasnya.
Terakhir, Muchlas mengatakan bahwa kegiatan groundbreaking tersebut memberikan kekuatan akselaratif bagi Muhammadiyah.
“Yaitu dalam membangun pusat informasi yang modern dan unggul dan sekaligus pusat dokumentasi baru yang bersifat umum dan dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas sebagai kebanggaan bangsa Indonesia,” tandasnya. (Th)