PANGKEP, Suara Muhammadiyah- Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Pangkep menerima kunjungan empat mahasiswa dan satu asisten dosen dari University of Sidney pada Selasa-Rabu (18-19/7). Kunjungan yang dilakukan tersebut yakni dalam rangka melihat bagaimana pengelolaan dan pengorganisasian kelompok perempuan yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah di Pangkep dalam program Maju Perempuan untuk Penanggulangan Kemiskinan (MAMPU) ‘Aisyiyah yang merupakan kerjasama antara Australia dan Indonesia.
Melalui program MAMPU, ‘Aisyiyah Pangkep aktif melakukan program pemberdayaan perempuan melalui kelompok dampingannya yakni Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA). Melalui kelompok BSA ini, Aisyiyah melakukan berbagai kegiatan yang meliputi perekonomian, keagamaan juga sosialisasi terkait lima isu yakni ASI, KB, Kespro, JKN, dan Kepemimpinan Perempuan.
Koordinator MAMPU ‘Aisiyah Pangkep, Nhany mengatakan bahwa kedatangan mahasiswa tersebut berkaitan tentang konsep pemberdayaan perempuan Aisyiyah melalui komunitas Balai Sakinah Aisyiyah (BSA).
“Baik dalam pembangunan ekonomi, kepemimpinan perempuan, kesehatan reproduksi dan advokasi kebijakan serta anggaran kepada pemerintah,” ujarnya.
Dalam kunjungan yang dilakukan selama dua hari tersebut, para mahasiswa diajak untuk mengunjungi dan berinteraksi dengan para perempuan anggota kelompok BSA. Di antaranya yaitu BSA Mattoanging, BSA Bonto Puca, BSA Bulu Cindea, BSA Belae. Dalam kesempatan tersebut, para mahasiswa juga melakukan diskusi dengan beberapa pemerintahan desa terkait kebijakan desa yang berpihak pada perempuan .
Tak hanya itu, para mahasiswa juga mengunjungi PKM Minasate’ne untuk melihat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kespro sebagai isu utama yang dijalankan oleh MAMPU ‘Aisyiyah. “Di sini juga mereka melihat penandatanganan MoU tim Palitiatif Care antara Aisyiyah dan PKM Minasate’ne,” imbuh Nhany.
Disampaikan Nhany bahwa secara keseluruhan, para tamu dari University of Sidney tersebut mengaku kagum melihat kerja yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah. Hal ini ditandai dengan antusiasme para tamu dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan selama di Pangkep.
“Mereka pada dasarnya excited melihat semua momen kunjungan dan senang melihat kegiatan komunitas yang ada. Para mahasiswa juga banyak menanyakan mengenai cara kerja ‘Aisyiyah secara kelembagaan termasuk dalam mengorganisir para perempuan di komunitas BSA,” pungkasnya (Suri).