PURWOREJO, Suara Muhammadiyah-Mengawali tahun ajaran 2017/2018, Sekolah Inovatif SMP Muhammadiyah Jono Bayan menyelenggarakan Silaturahmi dan Forum Ta`aruf dan Orientasi (FORTASI) dengan diikuti oleh guru karyawan serta siswa. Forum kali ini berbeda daripada biasanya yakni diwujudkan dalam bentuk mengasah life skill siswa. Disampaikan Suharti, Kepala Sekolah bahwasanya agenda ini sebagai momentum membuka tahun ajaran 2017/2018 sekaligus mengenalkan siswa pada lingkungan sekolah yang sebagai tempat kegiatan belajar mengajar tersebut.
“Pengemasan agenda FORTASI tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, yang mana dari segi peserta tidak hanya diikuti oleh siswa yang baru tetapi juga diikuti oleh kakak kelasnya. Kemudian dari segi materi juga ditekankan pada pengembangan life skill siswa,”ungkapnya.
Rangkaian kegiatan selama beberapa hari ini dilaksanakan di dalam lingkungan sekolah dan juga dilaksanakan kunjungan serta studi lapangan langsung pada beberapa tempat. Adapun rangkaian kegiatan yang disusun yakni silaturahmi keluarga besar sekolah, pelatihan keterampilan dekorasi, keterampilan hiasan dinding dengan berbahan barang bekas, keterampilan kreasi tata boga berbahan dasar jamur, workshop dengan studi lapangan langsung pertanian jamur dan peternakan cacing organik.
“Pengenalan kepada siswa sengaja dikemas dengan pendekatan pembekalan dan pengasahan life skill untuk siswa. Dari forum-forum yang dilaksanakan tersebut siswa dapat mengambil nilai-nilai kebersamaan, kedisiplinan, ketekunan, kerjasama, sociopreneurship, pembiasaan akhlak mulia dan yang lainnya. Sekaligus juga mempersiapkan siswa untuk mengenal bidang kewirausahaan melalui berbagai macam aktivitas di sekitar masyarakat,”ujar Akhmad M. Koordinator.
Pemateri yang mengisi pelatihan tersebut mengambil dari internal sekolah serta eksternal yang juga dalam rangka menjalin kerjasama MoU dengan berbagai macam lembaga. Adapun kunjungan dan studi lapangan langsung untuk pertanian jamur dilaksanakan dengan mengunjungi Rumah Jamur Sucen Jurutengah Bayan Purworejo dimana siswa langsung praktek proses membuat media jamur hingga proses memanen.
Sedangkan pada Rumah Cacing Berirama, siswa diperkenalkan berbagai macam jenis cacing, media hidupnya, pakan yang diberikan, perawatannya dan lainnya serta ditunjukkan langsung dan memegang langsung hewan tersebut. Sekaligus juga dijabarkan sebagai salah satu potensi kewirausahaan yang masih terbuka luas pengembangannya.
“Semoga siswa semakin memahami bermacam-macam jenis sociopreneurship yang dapat dikembangkan baik sendiri ataupun bekerja sama dengan beberapa pihak. Tentunya forum ta`aruf dan orientasi yang dibalut dengan forum pengasahan life skill ini memberikan gambaran awal terkait banyak hal,”jelas Esti Trisnasari, Bagian Kesiswaan.
Tindak lanjut pelaksanaan studi lapangan kunjungan bahwasanya dipersiapkan media sociopreneurship atau kewirausahaan bagi siswa berupa kebun jamur yang nantinya akan melibatkan pengelolaan pada siswa sebagai pengasahan potensi siswa. Dalam hal ini kebun jamur ini merupakan salah satu program sekolah denga tajuk Innovative Corp dengan bermacam kegiatannya yakni Berkebun Jamur, Pengelolaan Kompos, Bertanam Hidroponik, Bimbingan Belajar, Lantabur Innovative dan lainnya. (Akhmad M)