YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Seiring melesat kencangnya perkembangan berbagai unit bisnis yang dikelola PT Syarikat Cahaya Media (SCM) dan Suara Muhammadiyah, minat serta ketertarikan para pelamar kerja terhadap salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) ini pun kian tinggi. Puluhan pelamar yang akan mengikuti seleksi interview hari ini, Rabu (26/7) sejak pagi telah memadati lokasi. Jumlah pelamar yang melampaui target membuat proses seleksi yang rencananya akan berlangsung hingga sore ini ditempatkan di gedung baru PP Aisyiyah yang berlokasi tidak jauh dari kantor Suara Muhammadiyah.
Pemimpin Perusahaan Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari mengakui tingginya minat pelamar yang mendaftarkan dirinya untuk menjadi bagian PT SCM dan Suara Muhammadiyah. Deni menerangkan bahwa ada ratusan pelamar yang telah merespons rekrutmen yang telah dibuka sejak awal bulan Juli lalu.
“Antusiasme peserta pelamar kerja di Suara Muhammadiyah termasuk tertinggi saat ini. Dari ratusan pelamar yang masuk, yang lolos seleksi administrasi sekitar 90 peserta,” terang Deni di sela-sela proses wawancara berlangsung.
Dari 90 peserta wawancara yang telah diseleksi secara administratif tersebut, jelas Deni, hanya 20 peserta yang akan diterima sebagai karyawan. 20 calon karyawan tersebut akan ditempatkan di 6 unit bisnis yaitu Unit Majalah Suara Muhammadiyah, SM Kreatif EO & Advertising, SM Konveksi, Toko SM, Penerbitan, dan Pusdalitbang SM.
“Dan nanti yang akan diambil sekitar 20 orang,” imbuhnya.
Menurutnya, dibandingkan beberapa rekrutmen yang telah dilakukan sebelumnya, ini adalah rekutmen dengan jumlah pelamar terbesar. Tidak salah, hal tersebut menjadi bukti bahwa kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada Suara Muhammadiyah sebagai Amal Usaha Muhammadiyah ini pun kian meningkat.
“Tentu ini bagian dari trust masyarakat terhadap suara Muhamamdiyah sekaligus wujud pengelolaan usaha di SM yang semakin profesional dan modern,” lanjut Deni.
Ditanya tentang kualitas SDM yang diidamkan oleh Suara Muhammadiyah, Deni mengatakan bahwa dirinya mengharapkan mereka yang mau bekerja keras, memiliki pengalaman, dan yang tidak kalah penting adalah memiliki basis Muhammadiyah.
“Tentunya mau bekerja keras, punya basis Muhammadiyah dan punya pengalaman. Jika dulu, mencari 2 orang saja buat karyawan susah, sekarang sebaliknya,” tandas Deni. (Th)