MPI Muhammadiyah Helat Pelatihan Jurnalistik dan Database Daring Nasional di Parepare

MPI Muhammadiyah Helat Pelatihan Jurnalistik dan Database Daring Nasional di Parepare

PARE PARE, Suara Muhammadiyah- Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melaksanakan Pelatihan Jurnalistik Daring dan Pengelolaan Database Nasional di Kota Parepare, 28-30 Juli 2017.

Kegiatan ini resmi dibuka, Jumat (28 Juli 2017) siang. Mengangkat tema “Transformasi Dakwah Progresif di Era Digital” Pelatihan angkatan ke-2 ini diikuti 70 peserta dari MPI PD Muhammadiyah se- Sulawesi Selatan, dan MPI dari sejumlah PWM antara lain Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimanatan Utara, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR), Prof. Siry Danga dalam sambutannya mengungkapkan, Muhammadiyah sebagai organisasi besar dan modern memang sudah seharusnya memanfaatkan teknologi untuk kelangsungan aktivitas organisasinya . Karena itu, UMPAR bersedia ketika diminta untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan pelatihan ini .

“Karena itu, melalui Wakil Rektor 2, kami meminta kepada mitra kami, yakni PT Telkom untuk meningkatkan bandwith internet di kampus kami menjadi 60 mb/s. Ini untuk kelancaran pelatihan ini,” ungkapnya.

Rektor UMPAR juga berterima kasih kepada Walikota Parepare atas kesediaannya untuk menerima peserta pelatihan di rumah jabatannya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel, Abdullah Renre, berterima kasih atas kesediaan Parepare untuk menjadi tuan rumah atas aktivitas-aktivitas Muhammadiyah di Sulsel.

“Bahkan Walikota Parepare pernah bilang, kalau tidak ada daerah lain yang bersedia menjadi tuan rumah muktamar, bawa saja ke Parepare,” kenangnya.

Lebih lanjut, Abdullah Renre menjelaskan, ketertinggalan dunia Islam kini adalah kebalikan zaman dahulu yang pada saat itu, bangsa Barat yang tertinggal, sementara Islam benderang. Untuk maju kembali, tentu perubahan dan kemajuan harus direspons.

“Seperti yang dikatakan Prof. Habibie, kemajuan harus disalip, bukan dikejar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Abdullah Renre mengungkapkan,  Muhammadiyah harus mengubah prinsipnya yang dahulu tidak usah mempublikasikan segala amal-baktinya. Kini, amal-bakti tersebut harus disyiarkan.

“Keburukan saja kalau dipublikasi akan berdampak ke masyarakat, masa kebaikan, tidak,” ungkap Abdullah.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Rusydi Umar, mengungkapkan, Muhammadiyah telah membuat laman resmi organisasi dengan subdomain hingga pimpinan daerah. Setiap daerah disilakan untuk mengisi laman tersebut untuk mempublikasikan aktivitas Muhammadiyah daerahnya.

“Kita sudah memberikan rumahnya, hanya saja, bagaimana agar kalau kita search di gooogle, muhammadiyah.or.id berada di halaman 1, bahkan teratas. Harapannya, peserta yang telah mengikuti pelatihan ini, akan aktif untuk menjadi jurnalis dan pengelola database dan mengisi database yang telah kami sediakan rumahnya itu,” jelasnya.

Sementara itu, Walikota Parepare, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kehumasan, Ramadan Umar Sangaji, berterimakasih kepada keluarga besar Muhammadiyah. Selama ini Muhammdiyah telah bersinergi dalam membangun daerah. Muhammadiyah berkontibusi besar dalam bidang pendidikan, agama, dan aspek lainnya dalam pembangunan Kota Parepare. (Kasri Riswadi)

Exit mobile version