YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Setelah sukses menggelar KKN Internasional di Davao Filipina Selatan pada tahun 2016, tahun ini UMY kembali melepas 12 mahasiswanya pada event yang sama, namun kali ini bertempat di Malaysia, tepatnya di Tawau, Negara Bagian Sabah. Acara pelepasan tersebut telah dilakukan pada Minggu (30/7) oleh Rektor UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P.
Dalam pelepasan tersebut, Rektor UMY berharap pada mahasiswa KKN Internasional Tawau agar mereka sukses dalam melaksanakan KKN internasional ini dan dapat menjadi perintis (pionir) yang baik untuk kelanjutan program serupa di masa mendatang. Dalam kesempatan tersebut Rektor UMY juga didampingi oleh Kepala LP3M, Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P., Wakil Dekan Fisipol Bambang Wahyu Nugroho, M.A., Kaprodi HI (Hubungan Internasional), Dr. Nur Azizah, M.Si., Seketaris Prodi HI Siti Muslikhati, M.Si, serta Sekretaris IPIREL (Program Internasional HI), Dian Azmawati, M.A.
Kedua belas mahasiswa tersebut semuanya berasal dari Program studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol). Mereka adalah Muhammad Azis Irfanuddin (Ketua), Sitta Wahyu Qurana (Sekretaris), Nellatika Chairunnisa (Bendahara) dan beranggotakan Amira Dysa Rusyida Larasati, Annisa Rizki Yuniar, Eliestya Kridhaswari, Nabila Zalzabila Lausepa, Tesya Ikrima Mutiara Sukma, Mochammad Ade Pamungkas, Mohammad Irfan Nabil, Vega Bhenazi, dan Dhany Putra Pratama. Keduabelas mahasiswa ini telah berangkat menuju Tawau melalui jalur penerbangan Jogja – Kuala Lumpur dilanjutkan Kuala Lumpur – Tawau pada Senin (31/7), dan tiba di Tawau pada pukul 20.30 waktu setempat. Dalam pemberangkatan ini mereka didampingi oleh Kaprodi HI, Dr. Nur Azizah, M.Si., dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bambang Wahyu Nugroho, S.IP., M.A.
Menurut Bambang Wahyu Nugroho, saat dihubungi pada Rabu (2/8), para mahasiswa KKN tersebut akan berada di Tawau sampai dengan 27 Agustus 2017. Program unggulan yang akan mereka lakukan di Tawau adalah pendidikan dan pemberdayaan. “Tawau adalah tempat di mana terdapat ribuan anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang belum mendapatkan layanan pendidikan dasar yang memadai. Sekalipun sejak beberapa tahun belakangan Kemendikbud dan Kemlu telah bekerja sama mendirikan CLC (Community Learning Center) yang bekerja sama dengan LSM Malaysia bernama “Humana” dalam mengelola pendidikan anak-anak TKI tersebut. Kehadiran mahasiswa KKN dari UMY ini dipandang sangat mendukung peningkatan layanan pendidikan dasar tersebut. Di samping sektor pendidikan dasar, program KKN juga akan melakukan pemberdayaan masyarakat, yakni keluarga TKI yang pada umumnya adalah pekerja perkebunan kelapa sawit. Selain itu, para mahasiswa juga akan memperkenalkan Muhammadiyah kepada para keluarga TKI di Tawau,” jelas Bambang Wahyu.
Bambang Wahyu juga menyampaikan bahwa Konsul RI di Tawau, Krishna Djelani, menyambut baik kehadiran para mahasiswa KKN dari UMY ini. Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan welcoming ceremony pada Selasa (1/8). “Dalam sambutan tersebut, beliau berharap agar program KKN yang baru pertama kalinya diadakan di KRI Tawau ini bisa menjadi rintisan bagi program-program sejenis di masa mendatang. Karena besarnya harapan yang disampaikan oleh Konsulat RI di Tawau tersebut, maka mahasiswa KKN pun diberi peran untuk membantu tugas-tugas konsuler di Konsulat Republik Indonesia itu. Selain itu, karena KKN kali juga berlangsung di bulan Agustus, mahasiswa KKN kami juga secara khusus diminta untuk membantu melaksanakan event Hari Kemerdekaan, termasuk membina para putra-putri TKI yang terpilih menjadi pasukan pengibar bendera (paskibra) yanga akan mengikuti upacara 17 Agustus,” papar Bambang Wahyu lagi. ()